tag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post985829283969707644..comments2024-02-24T05:53:34.277+07:00Comments on MTs PKP Jakarta Islamic School: Ujian Praktek Pembawa Beritaanattasannaihttp://www.blogger.com/profile/02661952258697641545noreply@blogger.comBlogger16125tag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post-80735100019494057332009-02-27T14:07:08.000+07:002009-02-27T14:07:08.000+07:00Pantun Cinta
Perit jerih mencengkam jiwa,
Hati r...Pantun Cinta<br /><br /><br />Perit jerih mencengkam jiwa,<br />Hati rapuh siapa yang tahu;<br />Apakah benar cinta itu buta,<br />Sudah segan mati tak mahu.<br /><br />Gurindam jiwa pengubat rindu,<br />Irama gamelan pembuka kata;<br />Hati merana bagaikan hempedu,<br />Bila berduka sakitnya jiwa.<br /><br />Cinta pertama cinta sejati,<br />Ikatan naluri tandanya suci;<br />Jika benar cinta tak berganti,<br />Mengapa ada yang terus disakiti?<br /><br />Cinta ikhlas sememangnya indah,<br />Idaman hati setiap manusia;<br />Jika benar selalu bergundah,<br />Mengapa harus lahirnya cinta?<br /><br />Hati kebal menahan pedih,<br />Sakit jiwa mengenang akal;<br />Orang bercinta selalu bersedih,<br />Untuk kekal betul ke terkial-kial?<br /><br />Jiwa tenang mengenang budi,<br />Menjunjung kasih bersimpul mati;<br />Sudah terluka di lubuk hati,<br />Takkan dilupa biar dah pergi.<br /><br />Ombak dan duri sebagai penghalang,<br />Melayani cinta ditinggal pergi;<br />Takkan dibiar takkan terulang,<br />Hanya berserah pada Illahi.<br /><br />Anggapan kecundang hati berkecai,<br />Naluri bertapa menyentuh jiwa;<br />Takkan gundah takkan berderai,<br />Selagi jiwa teguh bersama.<br /><br />Jiwa rapuh kerana cinta,<br />Tetap tersentuh melayan masa;<br />Ku tertanya entah mengapa,<br />Benarkah cinta selalu diperdaya?<br /><br />Ku berkata ku bertanya,<br />Tiada langsung kena mengena,<br />Sekadar pantun penghibur jiwa,<br />Buat semua yang kemaruk bercinta... ;-)<br />zakaria syaputrahttp://zakariajis.multiply.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post-87744240121944802622009-02-27T10:42:43.000+07:002009-02-27T10:42:43.000+07:00January 31st, 2009 by anitasweet
Terkadang Masa l...January 31st, 2009 by anitasweet <br />Terkadang Masa lalu menjadi sebuah kenangan<br /><br />Terkadang sebuah kenangan menjadi penantian<br /><br />Entahlah..entahlah…<br /><br />Dalam hatiku berkecamuk rasa tak menentiu<br /><br />Dicintai salah…mencintaipun juga salah<br /><br />Terkadang ingin bebas lepas terhempas<br /><br />Dimana tidak ada penderitaan<br /><br />Bebas berlari tertawa dan bernyanyi sesuka hati<br /><br />Tapi duniaku penuh dengan penyesalan…<br /><br />Tetesan air mata dan misteri akan kekejaman<br /><br />Tempat dimana bertemu dengan orang tercinta<br /><br />Dia meninggalkanku dengan dendam yang terpendam<br /><br />Ada rahasia dibalik kehidupannya yang tak pernah kutahu<br /><br />Perlahan diriku menyadari akan sebuah kemunafikan<br /><br />Oh,,Tuhann sungguh kecewa diriku…<br />Kecewa…kecewa… akan cinta…<br /><br />irwan wiliyantohttp://irwanjis.multiply.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post-77992198150892447462009-02-27T10:40:58.000+07:002009-02-27T10:40:58.000+07:00WAKTU
Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah...WAKTU<br /><br /> <br /><br />Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?….<br />Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.<br /><br /> Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim.<br /> Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya.<br /><br />Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesadaran akan kehidupan nan abadi,<br />Dan mengetahui bahwa kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok hari adalah harapan.<br /><br /><br />Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa, senantiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa.<br /><br /> Setiap di antara kalian yang tidak merasa bahwa daya mencintainya tiada batasnya?<br /> Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa cinta sejati, walau tiada batas, tercakup di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta, pun bukan dari tindakan kasih ke tindakan kasih yang lain?<br /><br />Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang?Tapi jika di dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkum semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.fitri yuliahttp://pkpjis.multiply.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post-47857684881976413042009-02-27T10:40:42.000+07:002009-02-27T10:40:42.000+07:00WAKTU
Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah...WAKTU<br /><br /> <br /><br />Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?….<br />Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.<br /><br /> Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim.<br /> Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya.<br /><br />Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesadaran akan kehidupan nan abadi,<br />Dan mengetahui bahwa kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok hari adalah harapan.<br /><br /><br />Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa, senantiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa.<br /><br /> Setiap di antara kalian yang tidak merasa bahwa daya mencintainya tiada batasnya?<br /> Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa cinta sejati, walau tiada batas, tercakup di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta, pun bukan dari tindakan kasih ke tindakan kasih yang lain?<br /><br />Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang?Tapi jika di dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkum semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.fitri yuliahttp://pkpjis.multiply.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post-84521214555438621502009-02-27T10:34:25.000+07:002009-02-27T10:34:25.000+07:00_PUISI:Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan..._PUISI:Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim.<br />Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya.<br /><br /><br /><br /><br /><br />PANTUN:Orang kaya banyak berharta <br />Ke Sumatra setiap tahun <br />Bismillah saya membuka kata <br />Berseni sastra membuat pantun <br />* <br />Daun ilalang pucuknya mati <br />Buah pisang berwarna hitam <br />Pantun dikarang penghibur hati <br />Turut kembangkan budaya Etam <br />* <br />Daun ilalang taruh di topi <br />Daun Kurma ditambah lagi <br />Pantun kukarang di malam sepi <br />Kala purnama telah meninggi <br />* <br />Ambil paku di Kota Raja <br />Di Kota Raja mendapat intan <br />Wahai saudaraku di mana saja <br />Pantun kukarang untuk kalian <br />mirza zelhashttp://zelhajis.multiply.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post-48373409877429119492009-02-27T10:33:22.000+07:002009-02-27T10:33:22.000+07:00Daun ilalang pucuknya mati
Buah pisang berwarna hi...Daun ilalang pucuknya mati<br />Buah pisang berwarna hitam<br />Pantun dikarang penghibur hati<br />Turut kembangkan budaya Etamhadyan yohttp://newbiee12.multiply.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post-73042364521206367402009-02-27T10:23:20.000+07:002009-02-27T10:23:20.000+07:00WAKTU
Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah...WAKTU<br /><br /> <br /><br />Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?….<br />Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.<br /><br /> Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim.<br /> Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya.<br /><br />Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesadaran akan kehidupan nan abadi,<br />Dan mengetahui bahwa kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok hari adalah harapan.<br /><br /><br />Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa, senantiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa.<br /><br /> Setiap di antara kalian yang tidak merasa bahwa daya mencintainya tiada batasnya?<br /> Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa cinta sejati, walau tiada batas, tercakup di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta, pun bukan dari tindakan kasih ke tindakan kasih yang lain?<br /><br />Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang?Tapi jika di dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkum semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.mutia astutihttp://cacatjis.multiply.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post-80434469500308205222009-02-27T10:08:18.000+07:002009-02-27T10:08:18.000+07:00Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat mena...Di tepi kali saya menyinggah<br />Menghilang penat menahan jerat<br />Orang tua jangan disanggah<br />Agar selamat dunia akhirat<br /><br />Tumbuh merata pohon tebu<br />Pergi ke pasar membeli daging<br />Banyak harta miskin ilmu<br />Bagai rumah tidak berdinding<br /><br />Pinang muda dibelah dua<br />Anak burung mati diranggah<br />Dari muda sampai ke tua<br />Ajaran baik jangan diubah<br />raditya dwi irvansyahhttp://radityajis.multiply.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post-72958214577804235992009-02-27T09:54:10.000+07:002009-02-27T09:54:10.000+07:00 Dengan puisi,,,
Dengan p... Dengan puisi,,,<br /><br />Dengan puisi aku bernyanyi sampai senja umurku nanti<br />Dengan puisi aku bercinta berbatas cakrawala<br /><br />Dengan puisi aku mengenang keabadian yang akan datang<br />Dengan puisi aku menangis jarum waktu bila kejar mengiri<br /><br />Dengan puisi aku memutih nafas jalan yang busuk<br />Dengan puisi aku berdoa perkenankanlah kiranya<br />muhammad lutvihttp://lutvijis.multiply.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post-72654877818708513822009-02-27T08:54:30.000+07:002009-02-27T08:54:30.000+07:00
Tanpa Judul
Maaf saya tidak dapat menemukan j...<br /> Tanpa Judul <br /><br /><br />Maaf saya tidak dapat menemukan judul yang tepat<br />untuk untaian kalimat yang hendak saya tulis<br /> hari-hariku dipenuhi oleh suara-suara tak bergetar seperti kemarin ....<br />getaran itu semakin lama semakin sayup... perlahan<br />getaran itu melemah dan berhenti<br />seperti denyut nadi anak-anak ingusan<br />tak terdengar mereka oleh gesekan angin<br /><br />Jika demokrasi adalah judul terindah bagi suatu bangsa<br />maka bangsaku hendak menggunakannya pula<br />mereka mengorbankan jiwa dengan sukarela atau dengan pesan<br />mereka sama-sama berdarah dan bahkan hilang oleh dahaga tanah<br />aliran sari-sari makanan kebebasan tak pernah sampai<br />tersebar ke seluruh tubuh<br />berhenti mereka di antara lembaran-lembaran kertas berstempel<br /><br />Maaf jika hidupku adalah demokrasi<br />nampaknya ia tak punya judul lagi<br />kadang saya merasa sangat berharga dan ingin hidup<br />seperti jiwa Chairil Anwar<br />namun kadang saya menemukan ketidakbernilaian<br />yang mendorongku untuk mengakhiri hidup<br />the object of my affection telah mati<br />bersama judul tulisan-tulisan tentang demokrasi yang semakin kabur<br />ivan saputrahttp://ivanjiscool.multiply.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post-68869083937099418342009-02-27T08:53:57.000+07:002009-02-27T08:53:57.000+07:00Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu...Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu <br />saat kau membacakan baris-baris kasih sayang <br />kepada buah hatimu <br />Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku <br />hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu <br /><br />Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini <br />seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu <br />coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan <br />kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah <br />merasuki tulang-tulang tuamu. <br /><br />Adakah aku akan melihat orang tuaku <br />sebahagia lantunan nyanyian hatimu <br />yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia? <br />aku merenung menggores bayangan butiran air matamu <br />yang terdorong keluar oleh kebahagiaan <br />aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku <br />yang tak sanggup menahan keharuan <br />menuntut jalan keluar, <br />mungkin hendak berteman dengan air matamu <br />DeKalb, June 10, 1999ivan saputrahttp://ivanjiscool.multiply.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post-63863877029799763132009-02-27T08:53:30.000+07:002009-02-27T08:53:30.000+07:00miya
81
Sahabat
Dulu kita dapat tertawa bersama
...miya <br />81<br /><br />Sahabat<br />Dulu kita dapat tertawa bersama<br />Tak ada hal yang disembunyikan dari tatapan mata kita<br /><br />Ku tau dirimu<br />Seperti dirimu mengenal diriku<br /><br />Kita telah mengukir cerita indah tuk dikenang<br />Kemarin saat kenangan itu terukir<br />Hari ini saat kita mengulang ceritanya<br />Esok ketika kita tersenyum ketika mengenangnya..<br /><br />Ku tak ingin melihatmu berharap lebih<br />Karena kau adalah SAHABAT ku<br />Berbagi tawa<br />air mata<br />amarah..<br /><br />miya mulawarohhttp://miyajis.multiply.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post-4566963546115135522009-02-27T08:53:28.000+07:002009-02-27T08:53:28.000+07:00 Kepergianmu
Air matamu mengiris hatiku halus... Kepergianmu<br /><br /><br /><br /><br />Air matamu mengiris hatiku halus<br />kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat<br />terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu<br />nafasmu yang mengalir dalam nafasku<br /><br />Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam<br />terasa getaran menyatu diujung jari-jari<br />tak kuasa menahan gejolak kasih<br />limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi<br /><br />Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu<br />telah terpatri janji pada kedalaman nurani<br />akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita<br />meski kekuatan malam hendak meragas<br /> <br />ivan saputrahttp://ivanjiscool.multiply.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post-87285195829993535262009-02-27T08:45:37.000+07:002009-02-27T08:45:37.000+07:00GADIS KECIL ITU SUDAH DEWASA
GADIS kecil itu, Ind...GADIS KECIL ITU SUDAH DEWASA<br /><br />GADIS kecil itu, Indah namanya, sudah dewasa. Pada suatu gerimis, yang tak juga menua, ia bertemu dengan penyair yang dulu pernah menuliskannya dalam sajak bersama gerimis yang sama.<br /><br />"Saya gadis kecil yang diseberangkan gerimis itu, Pak Penyair," kata Indah. <br /><br />"Kamu?"<br /><br />"Ya. Aku sudah bersuami, dan punya anak tiga..."<br /><br />Ingin sekali Pak Penyair itu bertanya, apakah gadis yang kini dewasa itu bahagia, mana dulu tangis yang ia kibaskan dengan tangan kanan, dan mana payung yang ia pegang dengan tangan kiri. Tapi, ia tidak bertanya, justru ia yang ditanya.<br /><br />"Gerimis-gerimis begini Pak Penyair mau kemana?"<br /><br />"Ah, di usia begini susah sekali menyeberangi Jakarta." <br /><br />"Oh, Pak Penyair mau menyeberangi gerimis ini?" Pak Penyair mengangguk. <br /><br />Maka, di gerimis yang sama dengan gerimis yang dulu ia sajakkan, Pak Penyair diseberangkan oleh si Gadis yang dulu ada dalam sajaknya yang kini sudah dewasa itu. <br /><br />Sayangnya, tak ada yang menyajakkan peristiwa itu. Sayang...amelia nurhttp://ameliajis.multiply.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post-78108461262460017412009-02-27T08:36:25.000+07:002009-02-27T08:36:25.000+07:00puisi... PUISI PAT...puisi... PUISI PATAH HATI <br /><br />katamu kau bosan, dan minta aku melepaskanmu. <br />bagaimana aku bisa, sedangkan aku tak pernah mengikatmu <br />katamu lagi kau lelah, berhentilah mengikuti... <br />kataku ; aku tak mengikutimu. aku terseret pesonamu <br /><br />sekali lagi kau meminta maaf dan menangis dalam helaan nafas yang sama <br />helaan nafas yang menghentikan detak jantungku. <br /><br />katamu kamu harus pergi, dan kita akan berpisah <br />janjimu, kita tak akan pernah bertemu lagi. <br />dan janjimu itu kau tepati. <br /><br />sayangnya kau lupa... <br />aromamu, senyummu, mesramu, manjamu, kenangannya masih tertinggal <br />menggangguku dari waktu ke waktu <br />mengiris-iris kewarasanku <br /><br />.........lady diana .....<br /><br />pantun..<br /> <br /><br />Jalan-jalan ke pinggir empang<br />nemu sendok dipinggir empang<br />hati siapa tak bimbang<br />situ botak minta dikepang<br /><br />Buah kedondong Buah atep<br />Dulu bencong sekarang tetepp <br /><br />Buah semangka buah duren<br />Nggak nyangka gue keren<br /><br />Buah semangka buah manggis<br />Nggak nyangka gue manis<br /><br />Buah apel di air payau<br />Nggak level layauuuuuuu.....<br /><br />Pohon kelapa, Pohon durian,<br />Pohon Cemara, Pohon Palem<br />Pohonnya tinggi-tinggi Bo!<br /><br />Buah Nanas, Buah bengkoang<br />Buah jambu, Buah kedondong<br />Ngerujak dooooooooonggggggg...<br /><br />Ada padi, Ada jagung<br />Ada singkong, Ada pepaya<br />Panen ni yeeeeeeeeeeeee!<br /><br /><br />lady dianawatihttp://ladydianajis.multiply.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post-4990336659701499292009-02-27T08:34:17.000+07:002009-02-27T08:34:17.000+07:00dewi
81
PUISI persahabatan
Dan jika berkata...dewi <br />81<br /><br /><br /><br />PUISI persahabatan<br /><br /><br /><br />Dan jika berkata, berkatalah kepada aku tentang kebenaran persahabatan?..Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.<br />Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih. <br /><br />Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.<br />Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “ya”.<br /><br /><br />Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya; karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.<br /><br />Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita; Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya, mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.<br /><br /><br />Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan. <br /><br />Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.<br />Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.<br />Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?<br />Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!<br />Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.<br />Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.<br />Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.<br /> dewi sanihttp://dewisanijis.multiply.comnoreply@blogger.com