tag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post6371996994184636986..comments2024-02-24T05:53:34.277+07:00Comments on MTs PKP Jakarta Islamic School: Tugas Puisi dan Pantunanattasannaihttp://www.blogger.com/profile/02661952258697641545noreply@blogger.comBlogger6125tag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post-65979950231365060492009-02-28T12:05:30.000+07:002009-02-28T12:05:30.000+07:00sahabatku………
seberat apapun masalahmu
sekelam apap...sahabatku………<br />seberat apapun masalahmu<br />sekelam apapun beban hidupmu<br />jangan pernah berlari darinya<br />ataupun bersembunyi<br />agar kau tak akan bertemu dengannya<br />atau agar kau bisa menghindar darinya<br />karena sahabat…..<br />seberapa jauhpun kau berlari<br />dan sedalam apapun kau bersembunyi<br />dia pasti akan menemuimu<br />dalam sebuah episode kehidupanmu<br />sahabatku……<br />alangkah indahnya bila kau temui ia dengan dada yang lapang<br />persilahkan ia masuk dalam bersihnya rumah hati<br />dan mengkilapnya lantai nuranimu<br />hadapi ia dengan senyum seterang mentari pagi<br />ajak ia untuk menikmati hangatnya teh kesabaran<br />ditambah sedikit penganan keteguhan<br />sahabat…….<br />dengan begitu<br />sepulangnya ia dari rumahmu<br />akan kau dapati<br />dirimu menjadi sosok yang tegar<br />dalam semua keadaan<br />dan kau pun akan mampu dan lebih berani<br />untuk melewati lagi deraan kehidupan<br />dan yakinlah sahabat……..<br />kaupun akan semakin bisa bertahan<br />kala badai cobaan itu menghantam<br /><br />8.2 dhinidini astutihttp://dhinijistr.multiply.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post-16967798826132875892009-02-28T12:04:58.000+07:002009-02-28T12:04:58.000+07:00
sahabat...
sahabatku………
seberat...<br /> sahabat...<br /><br />sahabatku………<br />seberat apapun masalahmu<br />sekelam apapun beban hidupmu<br />jangan pernah berlari darinya<br />ataupun bersembunyi<br />agar kau tak akan bertemu dengannya<br />atau agar kau bisa menghindar darinya<br />karena sahabat…..<br />seberapa jauhpun kau berlari<br />dan sedalam apapun kau bersembunyi<br />dia pasti akan menemuimu<br />dalam sebuah episode kehidupanmu<br />sahabatku……<br />alangkah indahnya bila kau temui ia dengan dada yang lapang<br />persilahkan ia masuk dalam bersihnya rumah hati<br />dan mengkilapnya lantai nuranimu<br />hadapi ia dengan senyum seterang mentari pagi<br />ajak ia untuk menikmati hangatnya teh kesabaran<br />ditambah sedikit penganan keteguhan<br />sahabat…….<br />dengan begitu<br />sepulangnya ia dari rumahmu<br />akan kau dapati<br />dirimu menjadi sosok yang tegar<br />dalam semua keadaan<br />dan kau pun akan mampu dan lebih berani<br />untuk melewati lagi deraan kehidupan<br />dan yakinlah sahabat……..<br />kaupun akan semakin bisa bertahan<br />kala badai cobaan itu menghantamdini astutihttp://dhinijistr.multiply.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post-9573754563596365442009-02-28T10:48:30.000+07:002009-02-28T10:48:30.000+07:00Puisi: Bunda
Kupandang bintang bila merinduimu
H...Puisi: Bunda<br /><br /><br />Kupandang bintang bila merinduimu<br />Harapan hati dirimu ria nan damai<br />Do'a, air matamu tak henti kurasa<br />Hari- hariku selalu bersamamamu<br /><br />Bunda,,,,,<br />Dalam kegelapan engkau bersinar<br />Penunjuk jalan setiap insan<br />Tangisanmu tanda kasih sayang<br />Murkamu bumi bergoncang<br /><br />Bunda....<br />Kutak ingin menjadi sang durhaka<br />Melalui tindak- tanduk juga bahasa<br />Silahkan jaman bernari senang<br />janganlah air mata berlinang<br /><br />Bunda....<br />Belum ada baktiku untukmu<br />Ada ianya belum seberapa<br />Jiwa menangis tatkala bersujud<br />Darah bergejolak karna dirimu<br /><br /><br />Bunda,,,,<br />Ampunilah dosa sibuah hati<br />Biar bumi berhenti melaknati<br />Sembah ananda selalu menjaga<br />Moga tuhan mempertemukan kita<br /><br />pantun: tahan sagala<br /><br />idul adha memotong kambing<br />dagingnya dibagi ke tetangga<br />sungguh elok beristri sumbing<br />walau marah tertawa jua<br /><br /> hati siapa tiada gembira <br /> mendapat kabar kabar bahagia<br /> maksud hati hendak bertanya<br /> malah dibalas bertanya pula<br /><br />sorang anak bernyanyi ria<br />sambil bernyanyi menari pula<br />siapa yang tidak bakal tertawa<br />disangka waras ternyata gila<br /><br />Nama: Ade Wirantika<br />kelas: 8-1ade wirantikahttp://adewirantika.multiply.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post-78758154068917799262009-02-28T10:37:56.000+07:002009-02-28T10:37:56.000+07:00Puisi alam
Bila angin
kehilangan desirnya
daun-da...Puisi alam<br /><br />Bila angin<br />kehilangan desirnya<br />daun-daun kering<br />takkan mau<br />meluruhkan tubuhnya<br /><br />Bila langit<br />kehilangan kebiruannya<br />burung-burung<br />takkan mau<br />mengepakkan sayapnya<br /><br />Bila sungai<br />kehilangan kejernihannya<br />ikan-ikan<br />takkan mau<br />mengibaskan ekornya<br /><br />Bila bulan<br />kehilangan sinarnya<br />malam-malam<br />akan gelap tanpa cahaya<br /><br />Bila hutan<br />kehilangan pohon-pohon<br />hewan-hewan<br />kehilangan tempat tinggalnya<br /><br />Bila bukit<br />kehilangan kehijauannya<br />sungai-sungai<br />akan kering selamanya<br /><br />Bila petani<br />kehilangan sawah ladangnya<br />kanak-kanak<br />akan menitikkan air mata<br /><br />Bila manusia<br />kehilang kemanusiaannya<br />alam semesta<br />akan tertimpa bencana<br />dan bertanya angin kering<br />"Perlukah memanusiakan manusia?". <br /><br />pantun<br /><br />Kau dambakan hidup di pepohon liar<br />Kau julang megah diri menongkat langit<br />Kau warnai diri dengan kehijauan alam<br />Rimbun mu bak payung mahkota<br /><br />Hidup mu di padang tropika<br />Asia, Madagaskar juga Afrika<br />Saudara saudara sebangsa<br />Melayu Keling Udang juga Cina<br /><br />Mat salleh punya angkara<br />Piper betel linn ditukar nama<br />Piperaceae punya keluarga<br />Aku tetap aku, sirih kata ku<br /><br />Nama: Ade Irma<br />Kelas: 8-1ade irmahttp://irmajis.multiply.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post-47301199353248055902009-02-28T10:22:35.000+07:002009-02-28T10:22:35.000+07:00Puisi Untuk Sahabat Sejati
Dalam setiap detik yan...Puisi Untuk Sahabat Sejati<br /><br />Dalam setiap detik yang kita lalui, <br />Mungkinkah kita tinggalkan sepi<br />Dalam setiap indah yang terjalani<br />Kitapun bersama<br />Nyanyikan lagu abadi<br />Yang tak terucapkan, namun terekam dalam hati<br /><br />Engkau bagai matahari dalam siangku dan bagai bintang yang hiasi malamku<br />Cerita kita abadi<br />Tak terekam namun tersimpan indah di dalam hati<br />Karna kau yang jadikan malamku indah dan siangku cerah<br />Untuk kau yang slalu di hati<br />Kau yang bermakna "sahabat sejati"<br /><br /><br />Pantun Jenaka<br /><br />Banyak sayur dijual di pasar<br />Banyak juga menjual ikan<br />Kalau kamu sudah lapar<br />cepat cepatlah pergi makan<br /><br />Kalau harimau sedang mengaum<br />Bunyinya sangat berirama<br />Kalau ada ulangan umum<br />Marilah kita belajar bersama<br /><br />Hati-hati menyeberang<br />Jangan sampai titian patah<br />Hati-hati di rantau orang<br />Jangan sampai berbuat salah<br /><br />Manis jangan lekas ditelan<br />Pahit jangan lekas dimuntahkan<br />Mati semut karena manisan<br />Manis itu bahaya makanan.<br /><br />Buah berangan dari Jawa<br />Kain terjemur disampaian<br />Jangan diri dapat kecewa<br />Lihat contoh kiri dan kanan<br /><br />Di tepi kali saya menyinggah<br />Menghilang penat menahan jerat<br />Orang tua jangan disanggah<br />Agar selamat dunia akhirat<br /><br />Tumbuh merata pohon tebu<br />Pergi ke pasar membeli daging<br />Banyak harta miskin ilmu<br />Bagai rumah tidak berdinding<br /><br />Pinang muda dibelah dua<br />Anak burung mati diranggah<br />Dari muda sampai ke tua<br />Ajaran baik jangan diubah<br /><br />Anak ayam turun sepuluh<br />Mati satu tinggal sembilan<br />Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh<br />Supaya engkau tidak ketinggalan<br /><br />Anak ayam turun sembilan<br />Mati satu tinggal delapan<br />Ilmu boleh sedikit ketinggalan<br />Tapi jangan sampai putus harapan<br /><br />Anak ayam turun delapan<br />Mati satu tinggal lah tujuh<br />Hidup harus penuh harapan<br />Jadikan itu jalan yang dituju<br /><br />Ada ubi ada talas<br />Ada budi ada balas<br />Sebab pulut santan binasa<br />Sebab mulut badan merana<br /><br />Jalan kelam disangka terang<br />Hati kelam disangka suci<br />Akal pendek banyak dipandang<br />Janganlah hati kita dikunci<br /><br />Bunga mawar bunga melati<br />Kala dicium harum baunya<br />Banyak cara sembuhkan hati<br />Baca Quran paham maknanya<br /><br />Ilmu insan setitik embun<br />Tiada umat sepandai Nabi<br />Kala nyawa tinggal diubun<br />Turutlah ilmu insan nan mati<br /><br />Ke hulu membuat pagar,<br />Jangan terpotong batang durian;<br />Cari guru tempat belajar,<br />Supaya jangan sesal kemudian.<br /><br />Tiap nafas tiadalah kekal<br />Siapkan bekal menjelang wafat<br />Turutlah Nabi siapkan bekal<br />Dengan sebar ilmu manfaat<br /><br />nama:dini handayani<br />kelas: 8-1dini handayanihttp://handayanijis.multiply.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4763406993322214378.post-33022910143010275712009-02-28T07:21:13.000+07:002009-02-28T07:21:13.000+07:00Puisi:EMBUN dipagi hari
Diposting oleh whandie .
K...Puisi:EMBUN dipagi hari<br />Diposting oleh whandie .<br />Kategori: Puisi Persahabatan<br /><br />Dahan hati yg dulu lapuk<br />Kini tiada lagi<br />Musnah bersama angan dan angin malam<br />Hadirmu bagai embun di pagi hari<br />Sejukkan jiwa yg lara<br />Ijinkan aku merawat hatimu....<br /><br />Rinai hujan malam ini, baluti hati yg sepi<br />Ku ingin pergi melangkah mencari bahagia sejati<br />Meski lelah ini kubawa sampai mati<br />Kukan terus berjalan telusuri sepi<br /><br />Pandangi bulan diatasmu<br />Meski tinggi tuk digapai<br />Namun cahayanya menerpa wajahmu<br />Kujauh darimu, namun cahaya kasihku ‘gak akan pudar menerpa hatimu...<br /><br />Riak ombak hempaskan semua pilu dlm hatiku<br />Hadirmu bagai samudera antarQ gapai citaQ<br />Meski badai menghadang<br />Namun cengkeram kasihmu slalu lindungi Q<br /><br />Gerimis senja antar Q mengenangmu<br />Melewati hari bersama dalam kesedihan yg tak pernah usai<br />Album ini kan slalu ada dlm hatiQ<br /><br />Ketika kebahagiaan datang menjemputmu<br />Biarlah malam tempatku berkeluh<br />Kan kuceritakan padanya akan sahabat terbaikku<br /><br />Kusandarkan lelah ini pada dinding malam<br />Kuberjanji pada bintang kan slalu menemani dirimu, sahabatku<br /><br />Dari ujung kaki hingga ujung rambut aku mengagumimu<br />Tidak hanya wajah tapi hatimu brsih bagai sutra<br />Q ‘gak akan sia2kan apa yg Tuhan ‘dah beri<br />Tuhan memberiku sodara skaligus sahabat sejati<br />Jiwa dan raga ini sudah kuberikan untukmu<br />Biarlah kelak Tuhan pula yg mengambilnya darimu...<br /><br />Dlm kepedihan yg tak bertepi, ijinkan kubersandar dicengkramanMu<br />Dlm kegelisahan yg membelenggu jiwa, ijinkan aku memeluk AsmaMu<br />Dlm getir kehidupankanku, ijinkan aku bersujud menyembahMu<br />Dlm putus asa dan kehampaan, biarkan Engkau mengambil nyawaku...<br />Tuhan, ampuni dosaku....<br /><br />Maafkan aku kawan<br />Aku tdk bisa lama mendampingimu<br />Meski hatiku tak pernah pergi jauh<br />Tapi....<br />Aku slalu berdoa untuk sukses dan bahagiamu<br />Takkan ada lagi yg kan mengganggu tidurmu<br />Meski hanya sekejap<br />Jalani hari bersamamu<br />Adalah saat terindah dlm hidupku<br />Slamat tinggal sahabat<br />Doaku menyertai langkahmu....<br /><br />Jika kamu bermimpi indah mungkin itu karena Q<br />Jika kamu melihat bintang bersinar terang ingatlah Q<br />Jika sedih menyelimuti hatimu kan kuhapus dengan seulas senyumQ yg paling manis<br /><br />Senja menanti malam memeluknya<br />Merindu angin membelainya dan mengharap awan mengayun tidurnya<br />Meski daun di pohon hati tlah berguguran<br />Senja setia temani ombak lautan<br /><br />Ketika malam merangkak tinggalkan rembulan,<br />Kumasih disini bersama angan<br />Ketika wajahmu pergi tinggalkanku, kutetap disini menanti pagi<br />Sampai lelah membawaku pergi<br />Ku tak pernah berhenti menunggumu kembali<br />Meski kepalsuan memaksamu untuk memilih<br />Ku kan tetap disini memeluk mimpi.....<br /><br />Ini sulit u/ kukatakan<br />Dan ini tak mungkin u/ kuucapkan<br />Kesalahan slalu datang dan kebenaran tak pernah pergi meninggalkan kita<br />Awal slalu berat dan akhir tak selamanya manis, maka bersyukurlah atas apa yg terjadi hari ini. Tuhan mencintaimu dan tak pernah berpaling darimu.....<br /><br />Embun pagi tak pernah lelah menantimu terbangun dr mimpi<br />Meski pelangi menghalangi dan mentari enggan menyinari<br />Dia kan slalu hadir disetiap pagi <br /><br /><br />Pantun:Duka Cita<br /><br />Sinangis lauk ‘rang tiku<br />Diatur dengan duri pandan<br />Menangis duduk di pintu<br />Melihat ayah pergi berjalan<br /><br />Lurus jalan ke Payakumbuh<br />Kayu jati bertimbal jalan<br />Dimana hati tidakkan rusuh<br />Ibu mati bapak berjalan<br /><br />Kayu jati bertimbal jalan<br />Turun angin patahlah dahan<br />Ibu mati bapak berjalan<br />Kemana untung diserahkan<br /><br />Besar buahnya pisang batu<br />Jatuh melayang selaranya<br />Saya ini anak piatu<br />Sanak saudara tidak punya<br /><br />Hiu beli belanak beli<br />Udang di Manggung beli pula<br />Adik benci kakak pun benci<br />Orang di kampung benci pula<br /><br />Nama: Cindy Atrihana<br />Kelas: 8-1cindy atrihanahttp://atrihanajis.multiply.comnoreply@blogger.com