Selasa, 17 April 2012

Ingin Privasi di Internet Aman? Jangan Sepelekan Hal Ini

Privasi di internet adalah sesuatu yang penting dan tak boleh dianggap remeh. Akan tetapi tidak semua orang menyadari pentingnya menjaga privasi di dunia maya. Berikut adalah hal-hal yang seringkali dianggap aman, namun sebenarnya tidak. Segera peringatkan anak-anak Anda setelah membaca daftar di bawah ini.

1. Membiarkan diri bisa dilacak di Facebook
Orang lain bisa mencari Anda di internet dan menemukan akun Facebook Anda sampai Anda memilih untuk keluar dari Public Search Results. Hal inipun berlaku untuk situs jejaring sosial. Bantu anak-anak mengeset privasi Facebook mereka.

2. Menyiarkan keberadaanmu
Saat ini banyak anak muda yang suka bermain dengan Twitter, Foursquare, Loopt, Google Buzz dan Facebook Place untuk ‘check in‘ dan memberitahu orang-orang mengenai keberadaan mereka. Saat mereka memakai program location-sharing, tidak hanya akan membuat rentan terhadap penjahat cyber namun aksi ini juga sama saja dengan memberikan segudang informasi personal kepada para pengiklan.

3. Tidak mengindahkan settingan YouTube Activity Sharing
Settingan di YouTube Activity Sharing memungkinkan pengguna untuk membatasi semua kegiatan di YouTube, termasuk tentang video yang kamu upload, hanya ke teman-teman dekatmu saja. Cek settingan di akun milik anak Anda dan pastikan privacy control-nya di-setting ke ‘only friends’. Dan ingat, apapun yang kamu/anak Anda upload berpotensi dilihat publik, jadi pastikan kamu/mereka memposting konten yang sehat.

4.Tidak pernah membicarakan tentang privasi online ke anak-anak
Semua yang diupload di internet bersifat publik. Sekali kita memposting sesuatu, maka konten tersebut akan bisa dilihat siapa saja, termasuk oleh orang asing. Nah bagi orangtua cobalah diskusi dengan anak tentang bagaimana menjaga privasi mereka.

5. Melalaikan kebijakan privasi
Ketika Anda mendaftar di sebuah situs atau hendak mendownload sebuah aplikasi, Anda diharuskan untuk menerima kebijakan perusahaan mengenai penggunaan informasi pribadi Anda. Meski banyak perusahaan yang mengatakan “kami tidak akan menjual informasi Anda”, namun bisa saja mereka mengingkarinya. Oleh karena itu, baca baik-baik kebijakan privasi yang mereka miliki.

6. Menggunakan nama asli sebagai username di dunia maya dan game online
Meskipun banyak situs anak-anak yang mengingatkan usernya untuk tidak memberikan informasi pribadi dan memiliki filter serta moderator untuk mencegah anak-anak mempostingnya, namun bukan berarti Anda tidak pernah mengingatkannya akan hal itu lagi. Anak-anak yang aktif di dunia maya mungkin saja punya avatar, game tags dan pengenal lainnya. Karena itu Anda harus berulang-ulang mengingatkannya tentang menjaga keamanan informasi pribadi.

7. Online terus
Hampir setiap layanan jejaring sosial memungkinkan Anda untuk mengungkapkan status Anda saat ini. IM (instant messaging) misalnya, memungkinkan penggunanya terlihat online oleh semua temannya saat sign in, sampai mereka memencet tombol invisible. Nah sebenarnya tidak perlu semua orang tahu kalau anak-anak Anda online terus-terusan. Orang yang perlu tahu bahwa anak-anak Anda online terus adalah Anda, orang tua mereka.

8. Membiarkan mereka sign-up tanpa menelisik lebih lanjut
Entah itu aplikasi baru, fitur program baru ataupun ringtone, pastikan Anda menelisik situs tersebut agar informasi yang anak Anda miliki tetap aman dan situs yang dikunjungi bukanlah situs berbahaya.

Sumber: Commonsensemedia

1 komentar:

Postingan Populer