Mars PKP Jakarta Islamic School
Jumat, 27 Juni 2008
Kamis, 26 Juni 2008
Pretasi Non Akademik 2007-2008
Non Akademik | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
PRESTASI AKADEMIK 2007-2008
No | Nama Siswa | Unit | Jenis/Bidang | Predikat | Tingkat Lomba | Ket |
Pendidikan | Prestasi | |||||
1 | * Puput Putra Hidayatullah | SMK II | Lomba Modifikasi | Juara I | Provinsi DKI Jakarta | |
* M. Akbar Sobari | Vespa di Ancol | |||||
2 | * Idhofi Widatur Robbah | MTs | Lomba Robotic di | Harapan I | Nasional | |
* Achmad Jiwa W. | Jakarta Convention Hall | |||||
* M. Husni P. | ||||||
3 | M. Khoir | MI | Olimpiade Mipa | Harapan II | Kecamatan |
Ujian Praktek Pembawa Berita
Latihan Pidato
Khitobah adalah latihan berpidato yang dilasnakan secara rutin dengan tujuan melatih mental, keberanian dan kemampuan para siswa untuk bisa berda'wah/berpidato diatas podium mengajak ummat kejalan kebaikan dan kebenaran, menyampaikan amar ma'ruf dan mencegah segala kemungkaran dengan bijaksana sesuai dengan medan yang dihadapi.
AKHWAT MODIS (agar engkau lebih cantik)
Rating: | ★★★★ |
Category: | Books |
Genre: | Religion & Spirituality |
Author: | Martina Rahmi |
dari birunya langit nan maha luas,
namun semoga ia menumpahkan hujan
yang menumbuhkan seribu hikmah
yang bisa kita petik masing-masing...”
Jika kita bercermin pada berpuluh-puluh kaca, maka kita akan melihat wajah kita yang senantiasa sama. Cobalah sejenak meletakkan kaca itu pada sudut yang berbeda, pada posisi yang tak sama, maka kita akan berada di dunia yang berbeda. Mungkin itu yang bisa menggambarkan buku ini, mengantarkan kita pada sisi yang berbeda dari kuatnya ghirah dakwah, teguhnya azam diri, dan gelisahnya hijab hati.
“Cermin wanita shalehah yang terefleksi dari kemilau mutiara hatinya.” Teddy Snada, Artis Presenter, Munsyid, Penyair.
“Catatan Harian Muslimah telah banyak ditulis orang, tapi yang ini ada greget yang menyejukkan. Terutama mengingatkan kita tentang makna kerendahan hati. Selamat, ya dinda.”
Pipiet Senja, Novelis Senior Indonesia .
“Cerdas dan energik, sekaligus menampar! Dengan memikat, kita diajak mengakui sesuatu yang paling rahasia di kotak hati....”
Nostalgiawan, Editor, Penulis Buku
Edensor
Rating: | ★★★★★ |
Category: | Books |
Genre: | Religion & Spirituality |
Author: | Andrea Hirata |
Di dalam buku ini juga Ikal dan Arai kembali menuai karma akibat kenakalan-kenalan yang pernah mereka lakukan semasa kecil dan remaja dulu. Pembaca akan dibawa ke dalam petualangan mereka menyusuri Eropa dengan berbagai pengalaman yang mencengangkan, mencekam, membuat terbahak, sekaligus berurai air mata.
Aku ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains. Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika-liku hidup yang ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium: meletup tak terduga-duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai, dan berpencar ke arah yang mengejutkan. Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang. Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin, dan menciut dicengkeram dingin. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin hidup! Ingin merasakan sari pati hidup!
Sang Pemimpi
Rating: | ★★★★★ |
Category: | Books |
Genre: | Religion & Spirituality |
Author: | Andrea Hirata |
Dalam Sang Pemimpi, tokoh-tokoh pemberani tidak lagi berjumlah sepuluh orang lagi, namun ”hanya” tiga orang. Tanpa satupun dari kesembilan anak di Laskar Pelangi muncul lagi sebagai tokoh bersama Ikal. Mungkin karena keterbatasan mereka untuk dapat mendaftarkan diri ke sekolah menengah atas. Sesuai dengan kenyataan dalam masyarakat kita hingga hari ini bahwa tingkatan pendidikan tersebut masih dianggap cukup tinggi dan memerlukan biaya yang cukup besar. Hanya Ikal, Arai, dan Jimbron saja dari kampung mereka yang dapat melanjutkan ke SMA. Dalam buku pertama, saya tidak begitu mengerti mengapa Arai sama sekali tidak disebut-sebut oleh Andrea, padahal Arai sudah diangkat sebagai anak oleh Ayah Ikal pada saat Ikal juga masih SD. Sebagai pembaca, saya anggap cerita Laskar Pelangi ”seakan terputus” dengan Sang Pemimpi dalam hal satu ini. Dalam Sang Pemimpi, peran Arai sangat terlihat jelas dalam kehidupan Ikal, seperti tokoh Lintang dalam Laskar Pelangi. Persahabatan ketiga orang ini begitu unik. Arai digambarkan sebagai sosok yang tegar, penyayang, dan optimis. Sedangkan Jimbron, bertubuh besar, namun penakut, dan terobsesi akan kuda. Semangat hidup Ikal cukup banyak tergantung pada Arai. Saudara jauh yang sangat menyayangi dan melindunginya. Walau perawakan mereka hampir sama ”kecilnya”.
Dalam buku Sang Pemimpi banyak pengalaman lucu yang diceritakan oleh Andrea perihal Ikal, Arai, dan Jimbron. Soal bersembunyi dari kejaran guru galak, sampai masuk ke box pendingin ikan, sembunyi-sembunyi melihat film orang dewasa di bioskop yang membuat berdesir darah mudah mereka, hingga soal detik-detik penerimaan rapor mereka yang juga mempertaruhkan harga diri orang tua mereka masing-masing, karena ini menyangkut rangking di sekolah yang diumumkan di depan seluruh orang tua murid!
Betapa Andrea pandai sekali membuat pembaca terharu, membayangkan bagaimana ayah Ikal selalu memakai baju safari satu-satunya yang semalaman sudah diuapin dengan daun pandan untuk acara penerimaan rapornya, dengan mengayuh sepeda sejauh 30 km menuju SMA Bukan Main. Di akhir Bab, Andrea menggambarkan kepergian Ikal dan Arai untuk memeluk mimpi-mimpi mereka, seperti beribu-ribu penduduk Indonesia, menuju kota harapan, kota metropolitan : Jakarta
Laskar Pelangi
Rating: | ★★★★★ |
Category: | Books |
Genre: | Other |
Author: | Andrea Hirata |
Laskar Pelangi sesungguhnya adalah wajah kehidupan sebagian besar anak-anak Indonesia di era tahun 70 – 80’an, atau bahkan saat ini. Hidup prihatin, itu bagi kacamata orang dewasa yang mapan, dan menjadi ”emangnya gue pikirin” dan ”enjoy-enjoy saja” bagi anak-anak. Yang penting bermain dan bergembira, makan seadanya, kalau lelah tidur. Beres deh!. Walaupun pengalaman Andrea lebih spektakuler karena dia hidup di pulau yang keras namun indah : Pulau Belitong. Saya bayangkan betapa penghuni pulau tersebut kadang ”merasa sendirian” bila berjalan memutari pulau Belitong yang dikelilingi oleh lautan luas! Namun si Ikal and his gang-nya memanfaatkan kondisi lingkungan ini dengan penuh keceriaan dan syukur (yang awalnya mungkin suatu bentuk kepasrahan dari kondisi keseharian yang selalu dihadapi), yang nantinya akan bermanfaat bagi kehidupan selanjutnya. Andrea menggambarkan bagaimana kondisi pendidikan dari yayasan Muhammadiyah dengan sangat menyentuh. Ibu guru Muslimah yang mempunyai semangat tinggi mendorong siswa-siswanya agar menjadi seorang yang ”berhasil” dengan semangat tanpa tanda jasa (mengingatkan saya akan Bapak saya, baik sebagai seorang pendidik ataupun sebagai orang Muhammadiyah yang juga terlibat dalam yayasan pendidikan Muhammadiyah dan bersemangat ’45, tak jauh berbeda dengan Pak Harfan dan Bu Muslimah).
Dalam Laskar Pelangi kita diajak oleh Ikal untuk bertualang bersama anggota Laskar Pelangi yang lain : Lintang, Trapani, Mahar, Borek, Kucai, Sahara, A Kiong, Syahdan, dan Harun. Sepuluh anak. Memenuhi syarat agar SD Muhammadiyah Belitong masih tetap ada! Dalam Laskar Pelangi ini Ikal berkenalan dengan A Ling, kekasih platonisnya, yang selalu menyemangati hidup Ikal hingga dalam buku Edensor (mungkin hingga sekarang).
Seputar kehidupan PN (sebutan untuk Perusahaan Negara Timah Belitong) dikupas tuntas sesuai kaca mata Ikal yang terang benderang dengan metafora-metafora-nya yang pede habis.
Kehidupan sebagai anak pegawai rendahan PN, anak laut, siswa yang belajar di bawah gedung sekolah reyot (namun dinaungi oleh pohon filicium yang rindang dan merupakan satu komunitas yang dipenuhi oleh keceriaan hidup berbagai makhluk), bermain di saat hujan, perlombaan antar sekolah, dan euforia kemenangan khas anak-anak, memenuhi cerita ceria Ikal di masa anak-anak (SD) hingga menjelang remaja (SMP). Di Bab akhir Laskar Pelangi, Ikal bercerita tentang duabelas tahun kemudian setelah lulus SMP, dan bagaimana potret kesepuluh pasukan Laskar Pelangi di saat itu
Pretasi Non Akademik 2007-2008
Non Akademik | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Langganan:
Postingan (Atom)
Postingan Populer
-
Langkah kakimu melangkah beranjak Bekali pelindung diri saat mentari belum nampak Menatap mereka yang terbaring, menghampiri Lambai...
-
Formulir : Rp 165.000 Uang pangkal : Rp 4.500.000 Biaya perlengkapan : 2.437.000 SPP Juli 2019 : 420.000 Total : Rp 9.087.000
-
Alhamdulillah pembukaan turnamen Futsal antar SD/MI dalam rangka promosi MTs PKP berjalan dengan baik pada hari Sabtu, 5 Oktober 2024. Kegia...
-
Pengenalan Robot Kita sering mendengar tentang kata yang satu ini, Robot . Bahkan sejak saya masih kecil, robot sudah banyak terden...
-
Berbagai macam lomba dan kreasi siswa yang diselenggarakan OSIS MTs PKP Lomba cabang olahraga futsal antar kelas Petugas OSIS memimpin kegia...
-
tulis langkah membuat friendster, menambah teman, menggunakan google earth dalam bahasa inggris
-
I. Soal Pilihan Ganda 1. Media komunikasi dibagi menjadi dua yaitu .... A. langsung dan tidak langsung B. asli dan ...