sorang anak bernyanyi ria sambil bernyanyi menari pula siapa yang tidak bakal tertawa disangka waras ternyata gila
Puisi
Penantian Tiada Arti
matahari menyinari kamar ini ku dengar kokok ayam menyambut pagi setiap hari selalu begini menanti dan menanti lagi
ku matikan televisi ku ku benahi ranjang kecil ku ku tata ruang kamar ku ku buang sampah makanan ku
ku pergi ke kamar mandi membersihkan diri ini juga menggosok gigi tak lupa ku makan pagi
menanti kehadiranmu ke sini mungkin kah itu hanya mimpi atau hanya harapan yg dingin yg tak kan pernah ku miliki
telpon dari mu cukup membuat ku tersenyum tersenyum kagum melihat kau peduli thd ku walau sedetik aku mendengarkan suaramu cukup untuk senyum 1 menit ku
ku hanya berharap semoga kau sehat-sehat saja krn ku membutuhkan perhatian mu krn ku sayang kepada mu
Nama:Sabrina Maudyna Drajat
BalasHapusKelas: 7-1
Pantun
sorang anak bernyanyi ria
sambil bernyanyi menari pula
siapa yang tidak bakal tertawa
disangka waras ternyata gila
Puisi
Penantian Tiada Arti
matahari menyinari kamar ini
ku dengar kokok ayam menyambut pagi
setiap hari selalu begini
menanti dan menanti lagi
ku matikan televisi ku
ku benahi ranjang kecil ku
ku tata ruang kamar ku
ku buang sampah makanan ku
ku pergi ke kamar mandi
membersihkan diri ini
juga menggosok gigi
tak lupa ku makan pagi
menanti kehadiranmu ke sini
mungkin kah itu hanya mimpi
atau hanya harapan yg dingin
yg tak kan pernah ku miliki
telpon dari mu cukup membuat ku tersenyum
tersenyum kagum melihat kau peduli thd ku
walau sedetik aku mendengarkan suaramu
cukup untuk senyum 1 menit ku
ku hanya berharap
semoga kau sehat-sehat saja
krn ku membutuhkan perhatian mu
krn ku sayang kepada mu
hidup MTs pkp JIS
BalasHapus