Rabu, 02 Juli 2008

SEANDAINYA DIA TAHU ISI HATIKU

 

H

 

 

ari masih pagi, suasana kelas begitu hening. Pintu kelas dibuka”aduh…pada kemana sich ?” Terdengar suara anak perempuan berumur 15 tahun dengan rambut panjangnya yang terurai.

“Nih kelas kotor banget sich, ga ada yang dating lebih pagi lagi apa ? “Ria bergeming kesal. Tiba-tiba dating anak sekelasnya. “Pagi Ria…tumben datangnya pagian, biasanya jam 7 baru nyampe sekolah “ tukas Dhevi. Dengan nada yang agak kesal Ria menjawab terserah gue mau dating jam 6 kek, jam 7 kek apa urusan lu ?” jawabnya kesal. Dhevi membalas  “gw kan tanya baik-baik kenapa lu jawabnya sewot” tambahnya. Akhirnya Ria pergi meninggalkan kelas dan pergi menuju kantin. Dhevi dan yang lain sibuk membicarakan Ria yang kebetulan lagi aneh sikapnya.” Biasanya juga ga gitu, tapi kenapa hari ini dia sewot banget yach?” Dewi memulai pembicaraannya. “ Iya nich kenapa sich ria ?” Tanya Rahma heran. Mereka sibuk memikirkan sikap Ria yang aneh. Bel masuk berbunyi, semua siswa-siswi SMK PKP masuk kelas. Seperti biasa, sebelum pelajaran dimulai semua siswa diwajibkan membaca Al-Qur’an terlebih dahulu secara bersama-sama. Setelah selesai, Leni memanggil guru untuk memberikan pelajaran.Ternyata gurunya nggak masuk karena ada urusan keluarga. Denga perasaan senang, Leni berlari menuju kelasnya dan mengumumkan bahwa pada hari itu guru Matematika tidak masuk. Anak-anak meras senang karena hari itu mereka ada PR Matematika yang belum dikerjakan. Leni mengabsen teman-teman sekelasnya dan ada satu anak yang tidak masuk pada hari itu, yaitu Tiara teman sebangkunya Ria. Dhevi, Dewi, dan Rahma menghampiri bangku Ria. “ Ria, lo kenapa sich dari tadi gua perhatiin kaya’nya lu sewot banget ?” Tanya Rahma heran. “ Sorry yach Dhev tadi gw dah ngomong kasar sama lo, gw pusing banget nich! Gw lagi banyak masalah ma Uri” jawab Ria dengan nada yang memelas.” Kenapa ma Uri, lu ribut ma dia ? masalahnya apa?” sambung Dhevi. “Kemarin gw lihat Uri jalan bareng ma Mega di Plaza Depok, padahal sebelumnya gw telpon dia, gw mau ngajak dia nonton bioskop. Lu tau kan kalo gw suka banget Spiderman? Nah kebetulan di Plaza Depok ada bioskopnya “ ucap Ria. “terus , gimana ceritanya? Lanjutin dong” Tanya Rahma dengan wajah serius .Uri bilang “katanya dia lagi banyak tugas, jadi dia ga bisa nemenin gw, ya udah akhirnya gw minta temenin Dwi, pas gw beli tiket nonton, Dwi bilang ke gw! Ria itu kan Uri kok dia jalan bareng ma Mega ? bukannya tadi dia bilang lagi banyak tugas kok dia malah kesini ?”

“Ya udahlah  Wi biarin aja “. Akhirnya gw ma Dwi masuk ke studio”. Dengan wajah murung Ria memutuskan ceritanya. Dhevi, Dwi, Rahma ga nyangka kalau Uri bisa setega itu sama Ria. Padahal sebelumnya Uri pernah berjanji bahwa dia ngga akan ngecewain Ria , tapi kenyataanya tidak. Mata Ria mulai merah dan lama-kelamaan menitikkan air mata dan membasahi pipinya. Rahma mengusap pipi Ria dengan tissue.

“Udah jangan ditangisin, belum tentu dia mikirin lo,ya ngga friend”. Canda Rahma “Masih banyak cowok didunia ini yang setia melebihi Uri”tukas Dhevi.

Akhirnya Ria bisa menahan air matanya dan lama-kelamaan kering. Handphone Ria berdering tanda ada telepon masuk, ternyata yang menelepon adalah Uri.

“Mau apa lagoi lo nelpon gw? Kurang puas lo bikin hati gw hancur”. Ria, dengerin dulu dong ! Aku mau jelasin ke kamu” ucap Uri.

“ Jadi, kamu kemarin liat akku jalan bareng sama Mega ?”Tanya Uri dengan nada panik.

“ Iya aku ngeliat semua dengan jelas, kamu bilang lagi banyak tugas, tapi kenapa kenapa malah kamu jalan sama Mega ?”Tanya Ria sama Uri.

“ A..aaku cuma…Cuma “jawab Uri mulai panik.”Cuma apa? Hah..jawab, kamu ga bisa jawab kan ?” Ria mulai kesal.

“ Lebih baik kita putus aja, dari pada kamu bohongi aku terus ! aku cape denger semua alas an kamu “ Jawab Ria dengan nada marah. Ria mematikan handphonenya.

“ Gue tahu sebenarnya lo sayang banget sama Uri, aklo dia emang jodoh lo ga bakalan kemana dech, “Rahma memberi nasehat.

“ Seandainya dia tahu isi hati gue yang sebenarnya, apa mungkin dia bakalan kaya gitu? Tanya Ria kepada ke 3 temannya.

“ Mungkin aja “ singkat Dewi . Akhirnya mereka bertiga menasehati Ria agar tidak terlalu memikirkan Uri. Dan Ria bisa tertawa seperti sebelumnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer