Disampaikan oleh Syarifah Soraya Alhaddad -Guru Hafalan Quran- MTs PKP JIS-
“ Ada dua hari dalam hidupku yang tak pernah terlupa sepanjang hayat ” kata Anas bin Malik mengawali kisahnya
“ Dua hari yang selalu kukenang dengan gejolak rasa yang luar biasa,
hari yang satu kukenang dengan kebahagiaan tak terkira dan yang kedua
dengan kesedihan tak terhingga “ sejenak Anas terdiam, menghembuskan
nafasnya perlahan sementara para tabi’in yang mendengarkan dengan penuh
khusyu menanti dengan tak sabar .
“ Hari yang pertama adalah satu hari kala aku berlarian menuju
jalanan itu, jalan masuk kota yatsrib. usiaku kala itu sekitar 10 tahun
dan aku bersama berpuluh anak2 sebayaku tanpa menghiraukan keringat
yang bercucuran di badan kami dan terik matahari yang menyengat kepala,
kami menerobos kumpulan besar itu, kelompok laki-laki dewasa yang
berdiri di sepanjang jalan, menantikan kedatangan seseorang... “
“ Memang sejak beberapa hari sebelum hari itu kabar akan
kedatangannya kami dengar, hingga kamipun menanti di sepanjang hari dan
pulang di sore hari dengan kesedihan karena dia tak kunjung tiba juga
dengan harapan esok hari ia akan sungguh2 datang.. “
“ dan inilah harinya. Tampak dari kejauhan dua ekor unta berjalan
beriringan. Dan entah mengapa semakin dekat keduanya hatiku semakin
gemetar, senyumku semakin lebar, dan mataku nyaris tak kuizinkan
berkedip agar tak kehilangan bahkan bayangan untanya sekalipun “
“ itulah dia..... berdampingan dengan sahabatnya Assidik, tersenyum penuh arti kepada kami yang menatapnya penuh rindu.. “
“ itulah dia... yang namanya selalu membasahi bibir ibuku tiap waktu,
“ Dia mengajarkan kita berbuat begini, anas.. dia mengajarkan kita
meninggalkan ini anas.. “ suara ibuku kala menyebut namanya kembali
terngiang di telingaku..”
“ Ya, kawan.. Dia adalah Nabi Muhammad.. “
“ untuk pertama kalinya wajah indahnya kupandang, dan kalian tahu??
Aku dengan pikiran kecilku kala itu seraya memandang wajahnya berfikir,
aku dengannya ingin selalu bersama “..
“ dan begitulah... waktupun berlalu, hingga suatu hari ibuku membawaku padanya setelah bertanya padaku dan kujawab dengan iya”
“ wahai Rosulallah.. kulihat semua orang baik laki2 maupun perempuan
menghadiahkan sesuatu untukmu Dan akupun ingin melakukannya. Aku ingin
memberikan padamu sesuatu yang berharga. Dan karena yang paling berharga
dan kucinta yang kumiliki adalah anakku anas maka aku hadiahkan ia
padamu, ya Rosulallah.. ajaklah ia pergi perang jika kau mau, atau
perintahkan padanya apapun. Ia aku serahkan sepenuhnya untukmu.. “
Dan mulai hari itu, tinggallah aku di rumah Rosulallah SAW,
membersihkan rumahnya, mencucikan piringnya, dan melayani kebutuhannya
Dan tahukah kalian, kawan ?
Meski tampaknya aku melayaninya, pada nyatanya dialah yang banyak
memberi padaku, dia mengajarkanku semuanya, dia memperlakukanku sebagai
anaknya, 10 tahun aku bersamanya dari sejak kedatangannya hingga
wafatnya tak sekalipun kudengar dia memarahiku, dan tak sekalipun dia
berkata untuk sesuatu yang aku kerjakan ataupun yang tidak aku kerjakan
“ mengapa engkau melakukannya wahai anas ?? “
Sekali dalam masa baktiku padanya dia menegurku dan itu adalah
tatkala dia memintaku untuk menyampaikan sesuatu kepada seorang
sahabatnya, dan dia memintaku untuk segera melakukannya. Akupun
menyanggupinya, bahkan karena ingin segera menyampaikan hajatnya akupun
berlari menuju rumah orang tersebut. Namun kelelahan berlari akupun
mulai berjalan dan semakin pelan , hingga aku melihat segerombolan anak2
sebayaku yang tengah bermain. Rasa penasaran membuatku menerobos mereka
dan sebuah permainan menarik membuatku ikut bergabung menyaksikannya
dan lalu lupalah aku akan perintahnya.. entah telah berapa lama aku
berada disana ketika kurasakan tangan seseorang menutup mataku dari
belakang, tangan yang begitu kukenal, tangan yang wanginya
mengingatkanku pada perintahnya yang aku bengkalaikan. Maka dengan penuh
perasaan bersalah akupun menoleh ke belakang, bersiap mendapatkan
kemarahan akibat ketelodaran atau setidaknya teguran atas keterlambatan
namun lihatlah dia.. senyum di wajahnya mengembang, tak ada kekesalan
apalagi kemarahan yang ada hanyalah satu kalimat kecil yang terucap
indah dari lisannya
“ ( ainal washi, ya anas.. ainal washi ya anas... )
( mana yang aku perintahkan wahai anas ?... ) maka akupun segera berlari melaksanakan tugasku..
Begitu banyak pelajaran yang telah dia berikan padaku, ilmu, adab,
kebijaksanaan, hikmah, pengetahuan, doa, ibadah, kebaikan menjadikanku
yang ketiga dari periwayat hadits2nya yang terbanyak sesudah abu
hurairoh dan abdullah bin umar, salah satu dari nasihatnya padaku:
“ wahai anakku, jika kau bisa untuk sejak terjaga di pagi hari hingga
malam menjelang dan di hatimu tak terdapat kebencian terhadap saudaramu
seiman maka lakukanlah... wahai anakku ini adalah sunnahku, dan
menghidupkan sunnahku berarti mencintaiku, mencintaiku berarti bersama
denganku di surga- Nya.. “
Anas mengakhiri kisah hari pertamanya, dan memulai menceritakan kisah hari keduanya
Dan hari yang kedua adalah hari dimana kami tengah mengerjakan sholat
dhuhur berjamaah kala itu, namun mendung menggelayuti kota madinah dan
hati2 kami. Karena kami telah beberapa hari ini tak diimami oleh
Rosulallah lagi. Dia yang tengah sakit kala itu mewakilkan pengimaman
sholatnya kepada Abu bakar sahabat terdekatnya.. namun tiba2 beliau
menyingkap tabir dan masuk ke dalam masjid, membuat kami spontan keluar
dari sholat kami dan ingin mendekatinya, Abu bakar memerintahkan kami
untuk tetap diam di tempat, Rosulallah lantas maju ke depan mengimami
kami sholat dan memerintahkan abu bakar untuk tetap berada di mihrab
imam sejengkal saja di belakangnya, suara takbirnya kala itu sudah
sangat lemah dan tak terdengar hingga Abu bakarlah mengulanginya dan
memperdengarkn gerakan sholat kepada kami. Dan kami tak pernah menyangka
bahwa itu adalah sholat terakhir kami dengannya bahkan pertemuan kami
yang terakhir, di akhir siang beliau meninggalkan kami, bertemu dengan
Tuhan yang telah mengutusnya.
Tak pernah kulihat banjir airmata lebih banyak dari hari itu, tak
pernah kulihat kesuraman lebih mengenaskan dari waktu itu, tak pernah
kurasakan kesedihan dan kepedihan lebih nyata daripada hari itu, kami
berkabung, kami berduka, kami tak lagi bisa menikmati hidup di dunia,
mendung hati kami tak lagi beranjak, menggelayuti sisa hidup kami dan
satu2nya hari yang kami nantikan sesudah itu adalah hari pertemuan kami
dengannya.. dan aku.. hari yang paling aku nantikan adalah satu hari
nanti dimana aku akan datang padanya seraya berkata :
“ aku adalah pelayan kecilmu anas ya Rosulallah.... “
Dan tangis anaspun meledak... mengakhiri kisahnya kerinduannya kepada nabi Muhammad tak mampu lagi dibendungnya..
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Rabu, 10 Februari 2016
Jumat, 05 Februari 2016
Nabi sang teladan
oleh Syarifah Soraya -Guru Hafalan Quran MTs PKP-
Wahai segenap
mata
Tirulah mata
Nabimu !
Ia melihat
kebenaran seterang siang
Ia menatap sesama
dengan cinta
Ia memandang
dunia dan tak menganggapnya berharga
Jika matamu
sepertinya
Kau kan diizinkan
menatap indah parasnya
Wahai segenap
telinga
Seperti telinga
Nabi mendengarlah !
Telinga yang
pandai menyimak firman Tuhannya
Telinga yang tak
pernah bosan mendengar keluh kesah
Telinga yang tak
suka mendengar aib orang dibuka-buka
Jika kau meniru
caranya mendengar
Kelak di mahsyar
kau akan mendengar surat Arrahman oleh Nabi dibacakan
Wahai segenap
lisan
Engkau adalah
pedang, kepandaian memegangmu membutuhkan perjuangan
Luruslah engkau
dengan lisan Nabi jadi sejalan
Lisannya hanya
menyuarakan kebenaran
Lisannya berisi
do’a-do’a indah yang menyejukkan
Lisannya
berstempel anti bohong, anti ghibah, anti hujat ataupun laknat
Pilihlah jalan
seperti lisannya untuk kau jalani
Kelak nanti kau
diizinkan mengucap salam padanya suatu hari nanti
Wahai segenap
tangan dan kaki
Seperti kaki
tangan Nabi
Melangkahlah di
bumi Allah ini
Tangannya suka
memberi
Bertengadah dalam
do’a tanpa kenal lelah
Dan bertanyalah
pada uhud, badar, ataupun tabukh
Nabi berjihad
tanpa lelah demi agama Allah
Atau tanyakan
pada malam-malam panjang di masanya
Kakinya bengkak
dalam qiyam, ruku’ dan sujud-sujud panjangnya
Andai tangan
kakimu dengan Nabi meniru
Di ujung shirot
nanti Nabi menunggumu
Membimbing
tanganmu menuju syurga yang telah menantimu
Wahai segenap
hati...
Andai rasamu
terciprat rasa hati Nabi
Sedihmu adalah
atas dosa dan maksiat
Bahagiamu atas
ibadah dan taat
Hati Nabi kala
dibuka berisi rahmat
Yang siap ditebar
kepada seluruh umat
Tak ada benci,
iri, dengki, ataupun kesombongan
Dari sanalah
bersumber darinya segala kebaikan
Andai... dengan
hati Nabi hatimu tersambungkan
Sungguh, untukmu
Allah turunkan segenap kasih sayang
Dan bersama Nabi
engkau selalu berdampingan
Wahai segenap
anggota badan
Sambungkan dengan anggota
Nabi sang teladan
Kepada RosulAllah
Syarifah Soraya -Guru Hafalan Quran MTs PKP-
Kembali kami pada
robi’ul awwal bulanmu, dan tak ada yang terucap dari kami kecuali hanya sekedar
terima kasih
Ya ! terima kasih
Ya RosulAllah...
Terima kasih atas
kasih sayang mu untuk kami
Terima kasih atas
limpahan rahmat dan kilau cahaya yang kau tebar di bumi
Terima kasih atas
do’a-do’a indahmu mendoakan kami
Terima kasih atas
ribuan istighfar permohonan ampunan untuk kami
Terima kasih
untuk sujud-sujud panjangmu meminta syafaat buat kami
Sungguh kami
hanya bisa berterima kasih karena sungguh kami tak bisa membalasnya dengan
apapun.
Terima kasih
pula, Ya RasulAllah...
Atas tiap tetesan
keringatmu berjuang demi kami
Terima kasih
untuk lelah dan pengorbananmu untuk kami
Terim a kasih
untuk tiap air mata dan sedu sedanmu mengkhawatirkan nasib kami
Dan terima kasih
untuk segenap bimbingan, setiap ajaran, dan seluruh didikan darimu
Sungguh sekali
lagi hanya berterima kasih yang kami bisa, karena ternyata maaf..
Untuk menjadi
umatmu kami jauh dari sempurna
Maaf atas
didikanmu yang belum banyak terlaksana
Maaf atas
sunnahmu yang bahkan di rumah-rumah kamipun, kami abaikan begitu saja
Maaf atas syariat
yang telah kau perjuangkan dan tak kami jalankan dengan semestinya
Maaf atas akhlak
dan budi pekertimu yang sekedar teori tanpa praktik dalam diri kami
Maaf, jika selama
ini kami mengaku mencintaimu tanpa mampu memberi bukti..
Pada robiul
awwal, bulanmu... ada harap kami
Semoga bisa
menjadi umat yang baik. Untukmu...
Halimah Alaydrus
Tentang Rasulallah SAW
oleh Syarifah Soraya -Guru Hafalan Quran MTs PKP-
Katakanlah adakah
seseorang yang lebih hebat darinya ?
Yang Allah
Tuhannya membagi rahmat untuk dia bagikan pada semesta?
Yang jutaan
malaikat kepadanya tak berhenti bersholawat, matahari karena do’anya tenggelam
terlambat, bulan terbelah dan pepohonan sujud kepadanya?
Katakanlah adakah
yang lebih indah darinya?
Alif hidungnya,
nun alisnya, dan mim bibirnya
Jika Yusuf
mendapat separuh ketampanan
Maka dia telah
diberi ketampanan sempurna.
Adakah yang lebih
indah darinya?
Di tangannya ada
berkah, di hatinya ada cinta
Di matanya ada
telaga
Di dalamnya kita
bisa berenang dalam sejuk kasihnya.
Katakanlah siapa
yang lebih baik darinya?
Kasihnya dirasa
hingga bahkan oleh si kafir yang durhaka
Dermawannya tak
pernah takut kefakiran mendera
Tawadhu, sabar,
syukur, ikhlas, dan selalu berlapang dada
Senyuman dari
bibirnya tak pernah sirna
Katakanlah adakah
selainnya yang sempurna?
Dia mengingat
Allah di setiap waktunya
Memberi syafaat
hingga selamat umatnya dari siksa neraka
Berkorban bahkan
dengan darah dan air mata
Wahai...
Yang kami
inginkan darimu
Adalah bisa
bersama denganmu
Ya RosulAllah...
Puisi Tentang Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wassalam
oleh Syarifah Soraya -Guru Hafalan Quran MTs PKP-
Anakku..
Aku mengingatkanmu tentang sebuah fajar
Fajar terindah dalam sejarah
Fajar kelahiran sang nabi
Fajar kala sungai2 yang semula mengering kembali
mengalirkan air,
Kala bunga2 bermekaran meski belum waktunya..
Kala api sesembahan kaum persi padam seketika
padahal ia adalah api abadi yang tak pernah padam
ribuan tahun lamanya,
dan kala berhala2 kaum romawi tanpa angin, badai
ataupun gempa bumi
semuanya ditemukan hancur berkeping di waktu fajar
fajar hancurnya kemusyrikan
fajar terbitnya hidayah
fajar bermulanya sinar keimanan
ya...
betul anakku..
fajar lahirnya Nabimu Muhammad SAW
fajar senin, 12 robiul awwal 571 masehi..
( H5h )
Anakku..
Bayi mungil yang diberi nama Muahmmad itu keluar
dari rahim bundanya Aminah binti wahab tanpa darah
menyertainya,
tanpa air2 kotor bersamanya..
ia seperti turun dari langit dan bukan keluar dari
rahim wanita layaknya.
Saat keluarnya, bayi mungil itu tersungkur sujud
kepada Tuhannya..
luar biasa..
Syaffa ibunda Abdurrahman bin auf yang membidaninya
berkata :
“ Aku angkat bayi itu, dan lihatlah..!!
Jari
telunjuknya menunjuk ke arah langit
tali pusarnya telah terputus sempurna,
dia sudah berkhitan..
dan duhai..
celak mata telah menempel di matanya yang indah...”
bayi itu istimewa
calon nabi paripurna
(H5h)
Anakku..
Nabimu Muhammad SAW tumbuh cepat luar biasa.
Ia telah mampu bicara di usia baru beberapa bulan
saja,
Ia berjalan di usia 6 bulan
dan ia ikut
menggembala kambing bersama saudara2 sesusunya di usia satu tahun..
hampir 4 tahun ia tinggal bersama keluarga halimah
assa’diyah
yang telah menyusuinya
hingga ia dikembalikan kepada bunda tercinta setelah
kejadian pembelahan dada
namun 2 tahun kemudian di usia 6 tahun bundanya
meninggal dunia di abwa
iapun bersama sang kakek 2 tahun sampai wafatnya
dan ia lalu bersama keluarga abu thalib pamannya
yang hidup dalam kesulitan..
anakku..
nabimu tak selalu beruntung hidupnya..
Tuhan mengajarkannya makna perjuangan
Maka anakku..
Ikuti nabimu
Berjuanglah, dan Jangan mudah menyerah..
(H5h)
Anakku..
Tahun demi tahun berlalu untuk nabimu Muhammad SAW
Ia dikenal jujur, dan dapat dipercaya
Menggembalakan kambing membantu ekonomi keluarga
Sesekali ikut membawakan barang dagangan bersama
kafilah yang yang berniaga
hingga kala usianya mencapai 25 tahun datanglah
pinangan dari putri khuwailid,
seorang janda kaya bernama khadijah.
Yang meski usianya lebih tua 15 tahunnya,
khadijah dikenal dengan kecantikan, kekayaan dan harga
diri
yang membuat semua lelaki quraisy tak akan menolak
pinangannya.
Nabi Muhammadpun menikah dengannya.
Dari khadijah Ia dikaruniai 6 orang anak
Qasim dan Abdullah keduanya meninggal di usia balita
Ruqayyah, fatimah, ummi kaltsum dan zainab
Putri2 beliau yang kesemuanya beriman kala sang ayah
diutus Allah nantinya
( H5h )
Anakku..
Usia nabi kala itu 40 tahun kala wahyu pertama Ia
terima,
di gua hiro tepatnya
tempat beliau mengasingkan diri dari kehidupan kaum
jahiliyyah
jika suatu saat kau sampai di gua itu, kau akan tahu
dari atas sana tampak kecil kota mekkah dan penduduknya..
membuat Nabi Muhammad mampu meliahat segala sesuatu
dengan lebih bijaksana
Hingga suatu hari kala dia tengah berada di gua hiro
seorang diri
Malaikat jibril datang padanya dengan surat alalaq
pertama sampai kelima;
( bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan (
) dia mencipta manusia dari segumpah darah ( ) bacalah dengan nama Tuhanmu yang
mulia ( ) Dia telah mengajarkan manusia dengan pena ( ) mengajari yang tak
diketahui sebelumnya ( ) )
( H5h )
Anakku..
Nabi menyampaikan syariat islam dan kerosulannya
kepada kaum quraisy
Diantara mereka ada yang beriman seperti abu bakar,
utsman bin affan, ali bin abu thalib, zaid bin
haritsah dan istri tercintanya Khadijah
Namun tak sedikit pula yang ingkar bahkan menghalangi
dakwahnya
Tahun2 pertama berisi Gangguan dari mereka
bahkan mereka bersepakat untuk menyingkirkannya..
anakku..
berharap perlindungan iapun memutuskan hijrah ke thoif
bersama zaid bin haritsah.
ternyata sia2, disana mereka yang diharap membelanya
justru berbalik mencacinya..
mengolok2, bahkan mereka memerintahkan anak2 kecil
mengejarnya,
melemparinya dengan kerikil sembari meneriakkan
kalimat2 hina: muhammad gila..
begitu kata mereka..
namun ia sabar, ia teguh, ia tegar
dihadapi semuanya dengan kekuatan doa :
“ ya Allah... apapun yang terjadi, selagi Engkau tidak
murka padaku..
maka aku tak peduli.. “
( H5h )
Di tahun ke 13 dari kenabian beliau diperintahkan hijrah
ke madinah
bersama sang sahabat pilihan Abu bakar RA
Di sana Ia menyusun kekuatan
Pasukan demi pasukan dihantar ke medan perang
Sejarah menorehkan kehebatan pasukan islam
di badar, khaibar, khandak dan lainnya
kabilah2 arab tunduk dan masuk islam dalam damai
surat2 ajakan dakwah dikirim kepada raja2 melalui
utusan
Islam tersebar di semenanjung arab dan sekitar
Dan mekkah ditaklukkan 8 tahun kemudian
Tanpa perang dan pertumpahan darah
Islam berjaya
Menguasai dunia
( H5h )
Anakku..
Tahun ke 10 nabimu haji
Bersama 240.000 sahabat bersamanya
Diberinya nama haji itu haji wada ( perpisahan )
Sebuah isyarat akan dekatnya masa kepulangan
Pulang kepada Dia yang darinya nabi diutuskan
Anakku..
Hanya berselang sekitar 3 bulan dari haji, ia jatuh
sakit..
mendung bergelanyut di seluruh kota madianah..
Seluruh sahabat berduka.
Dan anakku..
robiul awwal tahun ke 11 dari hijrah, di hari senin
kala itu..
Mendung di langit tak mampu mewakili mendung hati
mereka
Dan air matapun tumpah ruah membanjiri kota
Nabi Muhammad wafat
meninggalkan sejarah indah manusia tanpa cela, Nabi
termulia, Pribadi sempurna
meninggalkan
untuk kita ajarannya
untuk kita pegang dan pertahankan selama hayat di
kandung badan
( H5h )
Anakku..
Namun hakikatnya
Nabimu selalu hidup di sana
Menatapmu meski tak kau tahu
Dan menunggu...
Hingga engkau mengulurkan tangan datang padanya
Dan Ia akan menyambut uluranmu dengan penuh suka cita
Anakku..
Bahagiakan Ia di sana dengan ketaatanmu
Dan jangan lukai hatinya dengan durhakamu..
Hidupkan nabi dalam hatimu
Cintai Ia semampumu mencintai seseorang
Dan Ia akan membalas cintamu dengan kasih sayang
Disyafaatinya engkau
dan digandengnya tanganmu masuk surga
( H5h )
( jakarta, 27 juni 2010 )
Langganan:
Postingan (Atom)
Postingan Populer
-
Langkah kakimu melangkah beranjak Bekali pelindung diri saat mentari belum nampak Menatap mereka yang terbaring, menghampiri Lambai...
-
Formulir : Rp 165.000 Uang pangkal : Rp 4.500.000 Biaya perlengkapan : 2.437.000 SPP Juli 2019 : 420.000 Total : Rp 9.087.000
-
Alhamdulillah pembukaan turnamen Futsal antar SD/MI dalam rangka promosi MTs PKP berjalan dengan baik pada hari Sabtu, 5 Oktober 2024. Kegia...
-
tulis langkah membuat friendster, menambah teman, menggunakan google earth dalam bahasa inggris
-
MTs PKP Jakarta Islamic School dalam menghadapi era teknologi yang semakin maju dan berkembang dengan pesat, tentunya harus turut serta men...
-
Pengenalan Robot Kita sering mendengar tentang kata yang satu ini, Robot . Bahkan sejak saya masih kecil, robot sudah banyak terden...
-
Pagi yang cerah, matahari bersinar, kugendong tas merahku dipundak.... Sebait lagu yang menandakan betapa bahagianya siswa berangkat sekol...