Rabu, 25 Juni 2008

berbahasa satu bahasa indonesia

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama

(SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

 

A. Latar Belakang

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional

peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang

studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya,

budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan,

berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan

serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta

didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara

lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan

manusia Indonesia.

Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi

kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan,

keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia.

Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan

merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global.

Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini diharapkan:

1. peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan,

kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil

karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri;

2. guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa

peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar;

3. guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan

kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta

didiknya;

4. orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program

kebahasaan daan kesastraan di sekolah;

5. sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan

sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia;

6. daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan kesastraan

sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan

kepentingan nasional.

B. Tujuan

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut.

1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik

secara lisan maupun tulis

2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan

dan bahasa negara

3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk

berbagai tujuan

4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta

kematangan emosional dan sosial

5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,

memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan

berbahasa

6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan

intelektual manusia Indonesia.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan

berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Mendengarkan

2. Berbicara

3. Membaca

4. Menulis.

Pada akhir pendidikan di SMP/MTs, peserta didik telah membaca sekurang-kurangnya

15 buku sastra dan nonsastra.

24 komentar:

  1. Pantun Kepahlawanan
    1.

    Adakah perisai bertali rambut
    Rambut dipintal akan cemara
    Adakah misai tahu takut
    Kamipun muda lagi perkasa


    2.

    Hang Jebat Hang Kesturi

    Budak-budak raja Melaka

    Jika hendak jangan dicuri

    Mari kita bertentang mata

    BalasHapus
  2. Yang Tersisa di Meja Makanku

    Pagi itu
    Yang tersaji di meja makanku
    potongan kepala ikan beserta tulang,

    diselingi nasi yang hampir jadi kerak
    Sambil dengarkan engkau berkata tentang
    cinta yang hilang di pagi hari.

    Oh ludahmu banjiri piring makan ku,
    caci makimu bikin aku kenyang.

    Pagi itu seekor kucing kirim aku
    sepotong kepala ikan di meja makan
    Pagi itu beras di dapur habis tercuri tikustikus
    Pagi itu kau menunggu cintamu pulang
    depan pagar rumah

    BalasHapus
  3. Pantun Agama

    1.

    Banyak bulan perkara bulan
    Tidak semulia bulan puasa
    Banyak tuhan perkara tuhan
    Tidak semulia Tuhan Yang Esa


    2.

    Daun terap diatas dulang

    Anak udang mati dituba

    Dalam kitab ada terlarang

    Yang haram jangan dicoba

    BalasHapus
  4. 1
    Setiap kali puisi tak tercipta
    selalu ada tanya
    masihkah cinta itu ada?

    Padahal puisi tak selalu kata
    puisi bisa menjelma menjadi laku
    bahkan walau hanya sekedar tarikan nafas

    Puisi adalah semesta luas
    tidak tertutup oleh jaring-jaring kata
    tidak terpenjara oleh terali-terali makna
    puisi itu hidup di hati kita
    dan nafasnya selalu menghembuskan cinta


    2
    Puisi ini pasti buatmu
    baitnya bicara tentangmu
    ceritanya merangkai kisahmu yang kau tebar di langit malam
    hurufnya menyusun kata cinta untukmu
    terangkai dari huruf-huruf yang terbentuk di hatiku

    tentu saja tak perlu ada namamu
    disana
    Toh, nyatanya puisi untukmu

    BalasHapus
  5. 1

    Cinta itu hutan
    meneduhkan, cantik tapi kadang kita tersesat di dalamnya
    Cinta itu matahari
    panas membakar tapi ia berguna
    Cinta itu hujan
    selalu kita berlari agar tak terguyur tapi selalu kita kenang saat kemarau menyerang
    cinta itu awan
    kadang berarak beriringan kadang hilang tak tahu kemana
    cinta itu kamu
    kadang menyebalkan tapi juga kurindukan

    2
    Apa yang kau sebut nama itu adalah kumpulan huruf-huruf yang terpahat pada kertas putih dan menancapkan gemanya hingga jauh ke lubuk hati. Lalu ketika nama itu tersebut membuat hati menjadi berdegup kencang dan hati bergetar.

    atau nama yang kamu maksud itu adalah kumpulan rasa yang kita identifikasikan lalu saat ia tak perlu disebut karena menyatu dalam rasa.

    yang mana kau sebut nama, antara CINTA dan DIRIMU. Bukankah saat cinta menjelma maka namamu bukan lagi DIRIMU tapi bermetamorfosa menjadi CINTA, sehingga aku cukup memanggilmu CINTA, dan tak perlu lagi memanggil namamu.

    BalasHapus
  6. Pantun Agama

    1

    Bunga kenanga diatas kubur

    Pucuk sari pandan Jawa

    Apa guna sombong dan takabur

    Rusak hati badan binasa

    2

    Anak ayam turun sepuluh

    Mati seekor tinggal sembilan

    Bangun pagi sembahyang subuh

    Minta ampun kepada Tuhan

    BalasHapus
  7. Pantun Agama

    1.

    Ayam sabung jangan dipaut
    Jika ditambat kalah laganya
    Asam digunung ikan dilaut
    Dalam belanga bertemu juga


    2.

    Berburu kepadang datar

    Dapatkan rusa belang kaki

    Berguru kepalang ajar

    Bagaikan bunga kembang tak jadi

    BalasHapus
  8. Puisi

    Satu masa telah terlewati
    Benci dan rindu merasuk di kalbu
    Ada apa dengan cintaku
    Sulit untuk aku ungkap semua
    Jangan pernah bibir tertutup
    Bicarakan semua yang kau rasakan
    Cinta itu kita yang rasa
    Bila sengsara hati kan merana
    Wahai pujangga cinta
    Biar membelai indah
    Telaga di kalbuku
    Jujurlah pada hatimu
    Ada apa dengan cinta

    BalasHapus
  9. Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?….
    Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.

    Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim.
    Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya.

    Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesadaran akan kehidupan nan abadi,
    Dan mengetahui bahwa kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok hari adalah harapan.


    Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa, senantiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa.


    Setiap di antara kalian yang tidak merasa bahwa daya mencintainya tiada batasnya?
    Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa cinta sejati, walau tiada batas, tercakup di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta, pun bukan dari tindakan kasih ke tindakan kasih yang lain?

    Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang?Tapi jika di dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkum semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.



    BalasHapus
  10. Ada pepaya ada mentimun (a)
    Ada mangga ada salak (b)
    Daripada duduk melamun (a)
    Mari kita membaca sajak (b)

    BalasHapus
  11. Assalammu’alaikum putri satulung besar
    Yang beralun berilir simayang
    Mari kecil, kemari
    Aku menyanggul rambutmu
    Aku membawa sadap gading
    Akan membasuh mukamu

    BalasHapus
  12. Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.

    Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
    Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “ya”.

    Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya; karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.

    Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita; Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya, mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

    Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.

    Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
    Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
    Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya,
    untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?

    Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
    Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
    Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
    Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.

    BalasHapus
  13. Puisi

    Tahun ke-3


    Ini adalah tahun ketiga kita bersama
    Menanti berlabuhnya asa di satu biduk cinta terindah
    Terombang ambing di tengah lautan luas nan ganas
    Berteman satu dayung dan satu tekad

    Untungnya…
    Perahu ini tetap kokoh seperti mula
    Meski ombak tak henti menerjang
    Meski pasang sering menenggelamkan harapan
    Engkau tetap percaya, engkau tetap mengerti
    Engkau tetap menanti
    Tak ingin kembali, tak ingin berhenti
    Engkau terus ingin bersamaku hingga ke tepi
    Di pelabuhan terindah
    Bersama cinta dan rindu yang kita punya
    Tanpa memandang apa, siapa, tapi bagaimana

    Ini adalah tahun ketiga kita bersama
    Penantian tanpa letih, kesabaran diuji
    Di saat satu persatu cinta dua insan biasanya t’lah mati
    Engkau tetap disini, tak sedikitpun isyaratkan letih

    Percayalah…
    Ketulusanmu takkan pernah terganti
    Keyakinan dan harapanmu kan terwujud abadi
    Sebab kita berjanji bukan sekedar bermimpi

    BalasHapus
  14. Orang kaya banyak berharta
    Ke Sumatra setiap tahun
    Bismillah saya membuka kata
    Berseni sastra membuat pantun
    *
    Daun ilalang pucuknya mati
    Buah pisang berwarna hitam
    Pantun dikarang penghibur hati
    Turut kembangkan budaya Etam
    *
    Daun ilalang taruh di topi
    Daun Kurma ditambah lagi
    Pantun kukarang di malam sepi
    Kala purnama telah meninggi
    *
    Ambil paku di Kota Raja
    Di Kota Raja mendapat intan
    Wahai saudaraku di mana saja
    Pantun kukarang untuk kalian


    BUDAYA ETAM
    Jalan-jalan sekitar taman
    Jangan patahkan mawar berduri
    Wahai kawan sesama seniman
    Mari lestarikan budaya Etam
    s
    Anak badak mencari makan
    Anak ketam di dalam tanah
    Kalau tidak dilestarikan
    Budaya Etam pastilah punah
    s
    Minum susu memakai rantang
    Tumpah di bantal di atas tilam
    Anak cucu di masa datang
    Tidak kenal budaya Etam
    s
    kalau tilam sudahlah basah
    Jemur sekarang di atas atap
    Budaya etam sangatlah indah
    Sungguh sayang, janganlah lenyap
    s
    terbang rendah burung peragam
    Dari huma terbang ke hutan
    Budaya daerah beraneka ragam
    Mari bersama kita lestarikan
    s
    main gasing janganlah rebah
    Memakai tali pelepah pisang
    Budaya asing sudah merambah
    Budaya asli janganlah hilang
    s
    Mari menyanyi sambil menari
    Suara dua tinggi dan rendah
    Budaya negeri tetap lestari
    Negeri kita semakin indah
    s
    Air terjun bertangga dua
    Tempat gadis mencuci kain
    Syair, pantun, serta mamanda
    Juga masih banyak yang lain

    s
    Buah kelat waktu dirasa
    Meludah lagi kalau tak nyaman
    Wahai pejabat serta pengusaha
    Bantulah kami para seniman
    s
    Pohon kurma sebesar paha
    Pohon Kemiri tidak berduri
    Mari bersama kita berusaha
    Mmembangun seni negeri sendiri
    s
    Anak cecak mencari makan
    Bersembunyi di bawah papan
    Orang bijak pasti pikirkan
    Hari ini dan masa depan
    s
    Ada ikan namanya tenggiri
    Ikan dibawa ke Muara Kaman
    Melestarikan budaya negeri
    Bukanlah hanya tugas seniman
    s

    BalasHapus
  15. Puisi

    Do’a

    .

    Ya Allah... Inilah hamba-Mu

    yang meratap mengharap percikan cinta-Mu

    Engkau tahu

    betapa jelaga nista terus memburu

    dosa dan dosa dan dosa

    melagukan sonata hawa nafsu

    kelu lidahku untuk mengaku di hadapan-Mu

    malu jiwaku untuk menatap-Mu

    .

    Ya Allah...

    Dalam gundah penuh ragu aku menghampiri-Mu

    Menatap diriku sendiri yang selalu berpaling

    Sesekali dosa-dosa kusesali

    Tetapi berjuta kali kuulangi

    Betapa daku harus menghadap-Mu

    Sedang seluruh syaraf batinku hanyalah kisah kepalsuan

    Sungguh tiada yang mendesakku, kecuali sebuah pengampunan-Mu

    BalasHapus
  16. Pantun Adat

    1.

    Menanam kelapa di pulau Bukum Tinggi sedepa sudah berbuah Adat bermula dengan hukum Hukum bersandar di Kitabullah 2.

    Ikan berenang didalam lubuk Ikan belida dadanya panjang Adat pinang pulang ke tampuk Adat sirih pulang ke gagang 3.

    Lebat daun bunga tanjung
    Berbau harum bunga cempaka
    Adat dijaga pusaka dijunjung
    Baru terpelihara adat pusaka

    BalasHapus
  17. 1.

    Menanam kelapa di pulau Bukum Tinggi sedepa sudah berbuah Adat bermula dengan hukum Hukum bersandar di Kitabullah 2.

    Ikan berenang didalam lubuk Ikan belida dadanya panjang Adat pinang pulang ke tampuk Adat sirih pulang ke gagang 3.

    Lebat daun bunga tanjung
    Berbau harum bunga cempaka
    Adat dijaga pusaka dijunjung
    Baru terpelihara adat pusaka

    BalasHapus
  18. Pantun Jenaka

    1.

    Dimana kuang hendak bertelur
    Diatas lata dirongga batu
    Dimana tuan hendak tidur
    Diatas dada dirongga susu

    2.

    Elok berjalan kota tua
    Kiri kanan berbatang sepat
    Elok berbini orang tua
    Perut kenyang ajaran dapat

    BalasHapus
  19. Kepada Seorang Ayah yang berbahagia,



    Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
    saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
    kepada buah hatimu
    Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
    hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu

    Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
    seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
    coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan
    kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
    merasuki tulang-tulang tuamu.

    Adakah aku akan melihat orang tuaku
    sebahagia lantunan nyanyian hatimu
    yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
    aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
    yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
    aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
    yang tak sanggup menahan keharuan
    menuntut jalan keluar,
    mungkin hendak berteman dengan air matamu

    BalasHapus
  20. Tanpa Judul


    Maaf saya tidak dapat menemukan judul yang tepat
    untuk untaian kalimat yang hendak saya tulis
    hari-hariku dipenuhi oleh suara-suara tak bergetar seperti kemarin ....
    getaran itu semakin lama semakin sayup... perlahan
    getaran itu melemah dan berhenti
    seperti denyut nadi anak-anak ingusan
    tak terdengar mereka oleh gesekan angin

    Jika demokrasi adalah judul terindah bagi suatu bangsa
    maka bangsaku hendak menggunakannya pula
    mereka mengorbankan jiwa dengan sukarela atau dengan pesan
    mereka sama-sama berdarah dan bahkan hilang oleh dahaga tanah
    aliran sari-sari makanan kebebasan tak pernah sampai
    tersebar ke seluruh tubuh
    berhenti mereka di antara lembaran-lembaran kertas berstempel

    Maaf jika hidupku adalah demokrasi
    nampaknya ia tak punya judul lagi
    kadang saya merasa sangat berharga dan ingin hidup
    seperti jiwa Chairil Anwar
    namun kadang saya menemukan ketidakbernilaian
    yang mendorongku untuk mengakhiri hidup
    the object of my affection telah mati
    bersama judul tulisan-tulisan tentang demokrasi yang semakin kabur

    BalasHapus
  21. Pantun Kias

    1.

    Ayam sabung jangan dipaut
    Jika ditambat kalah laganya
    Asam digunung ikan dilaut
    Dalam belanga bertemu juga

    2.

    Berburu kepadang datar
    Dapatkan rusa belang kaki
    Berguru kepalang ajar
    Bagaikan bunga kembang tak jadi

    BalasHapus
  22. Tanpa Judul


    Maaf saya tidak dapat menemukan judul yang tepat
    untuk untaian kalimat yang hendak saya tulis
    hari-hariku dipenuhi oleh suara-suara tak bergetar seperti kemarin ....
    getaran itu semakin lama semakin sayup... perlahan
    getaran itu melemah dan berhenti
    seperti denyut nadi anak-anak ingusan
    tak terdengar mereka oleh gesekan angin

    Jika demokrasi adalah judul terindah bagi suatu bangsa
    maka bangsaku hendak menggunakannya pula
    mereka mengorbankan jiwa dengan sukarela atau dengan pesan
    mereka sama-sama berdarah dan bahkan hilang oleh dahaga tanah
    aliran sari-sari makanan kebebasan tak pernah sampai
    tersebar ke seluruh tubuh
    berhenti mereka di antara lembaran-lembaran kertas berstempel

    Maaf jika hidupku adalah demokrasi
    nampaknya ia tak punya judul lagi
    kadang saya merasa sangat berharga dan ingin hidup
    seperti jiwa Chairil Anwar
    namun kadang saya menemukan ketidakbernilaian
    yang mendorongku untuk mengakhiri hidup
    the object of my affection telah mati
    bersama judul tulisan-tulisan tentang demokrasi yang semakin kabur

    BalasHapus
  23. Pantun Kias

    1

    Anak Madras menggetah punai
    Punai terbang mengirap bulu
    Berapa deras arus sungai
    Ditolak pasang balik kehulu

    2
    Kayu tempinis dari kuala
    Dibawa orang pergi Melaka
    Berapa manis bernama nira
    Simpan lama menjadi cuka

    BalasHapus
  24. Kepergianmu



    Air matamu mengiris hatiku halus
    kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
    terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
    nafasmu yang mengalir dalam nafasku

    Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
    terasa getaran menyatu diujung jari-jari
    tak kuasa menahan gejolak kasih
    limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi

    Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
    telah terpatri janji pada kedalaman nurani
    akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
    meski kekuatan malam hendak meragas

    BalasHapus

Postingan Populer