Peluncuran buku dan bedah buku Autobiografi dan Biografi Politik A.M. Fatwa dengan tema "Untuk Demokrasi dan Keadilan" berlangsung di ruang Abdul Muis, DPR RI Jakarta pada Rabu (25/9/2019). Hadir pada kesempatan itu Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Dr. Anies R. Baswedan, para politisi, tokoh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pelajar Islam Indonesia (PII) dan segenap keluarga besar almarhum Dr. (HC) A.M. Fatwa.
Dalam sambutannya, Gubernur DKI Jakarta, menyatakan bahwa Bapak A.M. Fatwa merupakan pejuang luar biasa sejak muda. Penulisan autobiografi yang menceritakan riwayat hidup dari perspektif dirinya merupakan suatu hal yang penting. Demikian pun penulisan biografinya. Perjalanan hidup Bapak A.M. Fatwa memang telah berakhir Desember 2018, tapi pengalaman dan penjuangannya akan terus hidup.
Dalam hidupnya, Dr.(HC) A.M. Fatwa aktif mempromosikan tokoh-tokoh Islam sebelumnya untuk jadi pahlawan. Beliau tekun dan gigih/ngotot dalam memperjuangkannya. Tercatat yang berhasil beliau perjuangkan antara lain A.R. Baswedan dan Syafrudin Prawiranegara. Insya Allah dengan autobiografi dan biografi akan bisa terus menginspirasi kita semua.
Ketua Umum PKP Jakarta Islamic School, Dr. K.H. Amidhan mengenang Dr. (HC) A.M. Fatwa sebagai pejuang yang penuh penderitaan. Dulu yang berani mengkritik pemerintah Orde Baru hanya Prof. Dr. H.M. Amin Rais. Tapi sebenarnya yang paling berani adalah Dr. (HC) A.M. Fatwa. Kritik kerasnya yang disampaikan saat ceramah dan khotbah Jumat, diminati jamaah.
Sementara itu, sebagai salah satu pendiri PKP Jakarta Islamic School, Dr. (HC) A.M. Fatwa hingga akhir hayatnya rajin membina PKP. Beliau sering menjadi pembina upacara di hadapan dewan guru dan para siswa.
Akhirnya, Dr. (HC) A.M. Fatwa kita kenal sebagai pejuang demokrasi dan keadilan yang gigih patut kita kenang. Beliau memang sudah meninggalkan kita, tapi kegigihannya patut menjadi teladan.*