Demi melindungi anak-anak dari ancaman dunia maya, para orang tua sejatinya harus memberikan pengertian agar para buah hati kita selalu mawas diri ketika online.
Namun masalahnya, banyak anak yang segan bercerita atau setidaknya sekadar membuka obrolan tentang aktivitas mereka di internet. Alhasil, para orang tua tidak memiliki bayangan apa yang dilakukan anaknya di dunia maya.
Diperlukan cara khusus dari orang tua untuk mengorek informasi tersebut. Jangan lantas melancarkan berbagai aturan sporadis. Seperti: “Kamu tidak boleh begini, begini, begini…”. Namun lakukan pendekatan yang lebih lembut dan ciptakan suasana yang santai. Sehingga anak-anak jadi lebih mudah untuk bercerita tentang pengalaman berinternet mereka.
Sebaliknya, para orangtua sebelumnya juga harus mempersiapkan diri dengan pengetahuan dan perkembangan teknologi yang sedang tren. Hal ini untuk menyeimbangkan pemikiran antara Anda dan anak-anak.
Kalau beberapa tahun lalu, internet memang masih sebatas membicarakan soal email dan maling list. Namun sekarang sudah zamannya Twitter, Facebook, dan YouTube. Jadi kalau Anda sampai tidak mengerti mengenai situs jejaring sosial itu, sepertinya anak-anak akan malas untuk mengobrol dengan Anda.
Selain itu yang juga tidak kalah pentingnya adalah mengenai bagaimana mengajukan deretan pertanyaan kepada anak-anak.
Berikut adalah 5 pertanyaan awal yang bisa dipakai orangtua untuk memulai mengorek informasi dari anak-anak:
1. Apa yang teman-temanmu lakukan ketika berinternet?
Pertanyaan ini untuk mengalihkan perhatian anak dari pikiran ‘Anda ingin menginterogasinya’. Ini juga terdengar seperti pertanyaan biasa dan natural. Dalam taraf ini Anda akan mendengar jawaban untuk main game, chatting, dan Facebook-an.
2. Situs apa yang baru atau yang sedang ngetren?
Tanya anak Anda kenapa memilih situs tersebut. Anda juga situs apa yang sudah tidak populer lagi dan kenapa.
3. Apa saja situs favoritmu?
Nah, di sinilah Anda mulai masuk ke dunia online anak. Mulai dari pertanyaan yang biasa dan tidak menggurui. Biarkan anak-anak bercerita, namun jangan lupa tanyakan kenapa dia memilih situs tersebut.
4. Apakah pernah menemukan kejahatan di internet?
Anak Anda mungkin tidak mengerti artinya, namun setidaknya mereka tahu contoh-contoh yang telah terjadi. Ceritakan tentang berita kejahatan internet yang Anda ketahui, seperti email dan foto yang tidak senonoh, pencurian data pribadi, account palsu di Facebook dan lainnya. Tanyakan apakah anak Anda juga mengetahuinya.
Intinya, pastikan anak mengerti apa, jenis dan dampak dari kejahatan internet. Hal ini ampuh untuk membuat mereka waspada dan bakal berpikir ribuan kali agar tidak terjerumus.
5. Pernah melihat hal yang membuat tidak nyaman ketika sedang online?
Ini tahap dimana untuk membuat diskusi lebih lanjut tentang kejahatan internet. Seperti membahas kejadian peredaran foto porno dan situs yang berisi konten rasis. Ini bertujuan untuk mendapatkan kepercayaan mereka, sehingga jika sesuatu terjadi di internet mereka bisa sharing ke Anda dan tidak merasa segan.
-
Sumber : Symantec, 25 Februari 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar