oleh Syarifah Soraya Al Haddad
Wudhu adalah salah satu syariat Islam. Allah
SWT memerintahkan umat Islam untuk berwudhu
sebelum mendirikan shalat lima waktu. (QS Al-Ma'idah [5]: 6). Sebab, wudhu
merupakan salah satu syarat diterimanya ibadah shalat oleh Allah. "Allah
tidak akan menerima shalat seseorang di antara kamu, hingga dia berwudhu."
(HR Bukhari No 135, dan Muslim No 224-225).Secara umum, tujuan berwudhu adalah
untuk membersihkan diri dari hadats.
Di balik tujuan tersebut, terkandung makna
yang sangat dalam. Wudhu bukan hanya sekadar untuk kebersihan, tapi juga
menyehatkan, baik fisik maupun psikis (kejiwaan), dunia ilmu kedokteran telah
membuktikan khasiat wudhu.
Wudhu merupakan ibadah sederhana, murah, dan mudah, bahkan terkadang
dianggap sepele, ternyata terkandung hikmah yang sangat luar biasa. Wudhu
menyimpan berbagai kemukjizatan yang mengagumkan. Bahkan, berapa banyak orang
yang masuk Islam, karena Islam mengajarkan kebersihan dari ibadah yang bernama
wudhu. Tak salah bila Allah mewajibkan syariat wudhu ini sejak 14 abad silam
kepada umat Islam. Selain dari itu hikmah dan manfaat yang sangat besar.
Bahkan, bila seseorang melaksanakan dan mengerjakan wudhu dengan baik dan
benar, akan memberi manfaat bagi kesehatan umat.
Pada 1997, metode refleksi dan akunpunktur
dianggap sebuah metode yang sangat rumit, karena banyaknya titik yang harus
dipahami dan dihafalkan. Maka, seorang dokter yang bernama Gary Craig, asal
Inggris, melakukan modifikasi tehnik akupunktur yang jumlahnya mencapai ribuan
itu menjadi 18 titik. Ia menyebut teori modifikasi akupunktur ala Gary Craig
ini dengan nama Emotional Freedom Technique (EFT). Tehnik yang digunakan
untuk pengobatan adalah dengan cara mengetok (tapping). Kemudian pada tahun
2000-an, EFT ini dikembangkan lagi oleh Ahmad Faiz Zainuddin, alumnus
Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dengan nama Spiritual Emotional Freedom
Technique (SEFT) teknik yang digunakan yaitu dengan cara mengetok (tapping).
Dan jumlah titik yang diketok itu hanya ada 14. Dinamakan SEFT karena ia
menggabungkan unsur do’a dan kalimat thayyibah
dalam tehniknya ini. Sementara dengan berwudhu maka sesungguhnya
umat telah merefleksi dirinya dengan menyentuh bagian–bagian syaraf penting,
yang jika disentuh akan memberikan manfaat kesehatan.
Perintah membersihkan diri atau berwudhu,
sebenarnya juga diajarkan dalam agama lain. Kaum Yahudi juga melaksanakan wudhu
(atau yang serupa dengan wudhu) dan membersihkan diri sebelum beribadah kepada
Allah. Demikian pula dalam ajaran Kristen dan Katolik. Hal ini tertulis dengan
jelas dalam kitab Keluaran, Kejadian, Ulangan, dan lainnya. Bahkan, dalam
ajaran kaum Sabian (Shabiin), yaitu pengikut Nabi Yahya AS, mereka juga
melaksanakan wudhu sebelum shalat. Shalat kaum Sabian ini adalah menghadap ke
kutub utara.
Karena itu, wudhu yang seringkali dianggap
sepele, sebenarnya merupakan syariat yang harus dan wajib dikerjakan. Sayangnya, banyak
orang yang tidak mengerjakannya secara baik dan benar. Padahal, dalam sejumlah
hadits, Rasulullah SAW memerintahkan umat Islam agar menyempurnakan wudhunya.
"Sempurnakanlah wudhumu, karena sesungguhnya aku (Rasul) akan mengenali
kalian di hari kiamat nanti dari bekas wudhunya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar